Bojonegoro - Jatah beras miskin ke-13 di Bojonegoro masih belum dibagikan kepada warga penerima, karena masih menunggu rampungnya pendistribusian jatah beras miskin November dan Desember yang dijadwalkan baru rampung akhir Desember.
"Pembagian beras miskin ke-13 sudah kita bahas, hanya pendistribusiannya masih menunggu rampungnya penyaluran beras miskin jatah November dan Desember," kata Kepala Bidang Bimbingan Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro, Dwi Harningsih, Selasa.
Ia menjelaskan, pembagian beras miskin jatah November bagi 128.981 rumah tangga sasaran (RTS) yang dimulai sejak 5 Desember lalu, dijadwalkan pada 23 Desember ini, rampung. Setelah itu, beras miskin jatah Desember yang beratnya juga 15 kilogram/RTS, didistribusikan dan dijadwalkan pada 30 Desember, harus sudah rampung.
"Kemungkinan setelah itu, baru jatah beras miskin ke-13 didistribusikan," ucapnya.
Menurut dia, beras miskin yang didistribusikan kepada warga di daerah setempat, semuanya bukan beras produk luar negeri, sebab Gubernur Jatim Soekarwo, melarang beras impor masuk ke Jatim."Beras yang didistribusikan, merupakan beras produk Tuban," ucapnya, mengungkapkan.
Termasuk, lanjutnya, sesuai hasil rapat dengan Bulog Sub Divre II Bojonegoro, jatah beras miskin ke-13 yang akan disalurkan juga beras produk lokal, bukan impor atau dari luar Jawa.
"Stok beras miskin ke-13, sudah tersedia, hanya tinggal menunggu didistribusikan, " tuturnya.
Secara terpisah, Petugas Distribusi Bulog Divre II Bojonegoro, Hambali membenarkan, jatah beras miskin ke-13 sudah tersedia dan sekarang disimpan di gudang beras Kalitidu, milik Bulog Divre II. Pendistribusiannya masih menunggu rampungnya pendistribusian beras miskin November dan Desember.
"Kalau sudah ada instruksi dari pimpinan, jatah beras miskin ke-13 langsung kami bagikan," katanya, menjelaskan.
Data di Disnakertransos, penerima beras miskin di Bojonegoro, jumlahnya mencapai 128.981 RTS, yang tersebar di 430 kelurahan/desa di 27 kecamatan, dengan jumlah 1.934.715 kilogram/bulan. Penerima beras miskin terbanyak, di Kecamatan Sumberrejo, dengan jumlah 10.465 RTS.
Disusul kemudian, Kecamatan Ngasem, yang masuk kawasan migas Blok Cepu ring I, dengan jumlah 10.165 RTS. Sementara itu, di Kecamatan Kalitidu, yang juga masuk kawasan migas Blok Cepu ring I, jumlahnya 6.047 RTS dan terendah Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 844 RTS.(*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011