Malang - Tingkat hunian (okupansi) hotel di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, hingga 10 hari menjelang perayaan Natal masih rendah, yakni sekitar 20-30 persen. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Herman Sumardjono, Kamis mengakui, saat ini tingkat hunian masih rendah."Kami perkirakan okupansi mulai meningkat pada hari H Natal dan menjelang pergantian tahun," katanya. Ia memperkirakan pada hari H Natal dan Tahun Baru 2012 tingkat hunian bisa mencapai 90-100 persen. Namun, hal itu tergantung dari okupansi hotel di Kota Batu. Jika tingkat hunian hotel di Kota Batu sudah penuh, lanjutnya, hotel-hotel di Kota Malang baru "ketiban" rezeki dari luberan pengunjung (wisatawan) yang tidak kebagian hotel di Batu. Menyinggung tarif hotel pada hari-hari besar terutama Natal dan Tahun Baru 2012, Herman mengaku, tidak berani menaikkan tarif seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 200 persen. Untuk perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini, katanya, kenaikan tarif hotel diperkirakan hanya 10-25 persen saja, karena tingkat persaingan dalam beberapa tahun terakhir ini cukup ketat akibat munculnya hotel-hotel baru. Apalagi, katanya, tahun-tahun mendatang, tingkat persaingan akan semakin tinggi karena saat ini sedang dibangun beberapa hotel di Kota Malang yang akan ikut meramaikan bisnis perhotelan dan restoran dengan segmen pasar yang lebih variatif. "Namun demikian, kami tetap optimistis tingkat hunian dari tahun ke tahun juga akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan even-even bisnis di Tanah Air," ujarnya. Saat ini anggota PHRI di Kota Malang sekitar 60 hotel, mulai hotel kelas melati hingga bintang lima.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011