Tim voli Jakarta Pertamina Pertamax menaklukkan tim pendatang baru Jakarta Garuda Jaya tiga set langsung, 3-0 (25-16, 25-23, 25-15), dalam lanjutan pertandingan PLN Mobile Proliga 2024, di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu.
Menurut pelatih asal Brasil itu walaupun pada set kedua timnya sedikit mendapat kesulitan, tetapi karena memiliki 12 pemain yang bagus, maka bisa bergantian bermain di lapangan.
Kemenangan ini merupakan kemenangan perdana Jakarta Pertamina Pertamax pada Proliga musim ini. Sedangkan bagi Garuda Jaya ini menjadi kekalahan keduanya, setelah sebelumnya kalah dari Jakarta LavAni Allobank Electric, pada laga pembuka kompetisi musim ini.
Sementara pemain asing Jakarta Pertamina Pertamax, Luke Smith mengatakan dia tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan maupun dengan para pemain satu tim.
"Saya sangat menikmati atmosfir yang sangat energetik dalam pertandingan, apalagi energi dari para penonton," ujar Luke yang mempunyai garis keturunan Indonesia dari ibunya itu.
Ditanya mengenai potensi skuad Garuda Jaya yang diproyeksi untuk bersiang di Kejuaraan Asia U-20 mendatang, Luke Dwi Putra Smith menilai pemain Garuda Jaya memiliki masa depan yang baik. Mereka memiliki fisik dan skill yang bagus.
"Mereka pasti akan menjadi pemain-pemain yang bagus dan kuat di masa depan," ujar Luke.
Asisten pelatih Garuda Jaya, Joni Sugiatno menilai pertandingan laga kali ini pemain banyak melakukan kesalahan sendiri dibanding saat melawan Jakarta LavAni pada laga pembuka, Kamis (25/4).
Salah satu pemain Garuda Jaya, Rangga mengungkapkan pertandingan ini tidak begitu menegangkan seperti saat laga pertama melawan juara bertahan Jakarta LavAni.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pelatih Jakarta Pertamina Pertamax, Yosvany Munoz Peres menganggap setiap laga merupakan pertandingan yang menantang terlebih setiap tim kini melakukan perombakan komposisi pemain. "Jadi kita harus tetap menjaga fokus antar pemain," ujar Yosvany Munoz dikutip dari keterangan PBVSI.
Menurut pelatih asal Brasil itu walaupun pada set kedua timnya sedikit mendapat kesulitan, tetapi karena memiliki 12 pemain yang bagus, maka bisa bergantian bermain di lapangan.
Kemenangan ini merupakan kemenangan perdana Jakarta Pertamina Pertamax pada Proliga musim ini. Sedangkan bagi Garuda Jaya ini menjadi kekalahan keduanya, setelah sebelumnya kalah dari Jakarta LavAni Allobank Electric, pada laga pembuka kompetisi musim ini.
Sementara pemain asing Jakarta Pertamina Pertamax, Luke Smith mengatakan dia tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan maupun dengan para pemain satu tim.
"Saya sangat menikmati atmosfir yang sangat energetik dalam pertandingan, apalagi energi dari para penonton," ujar Luke yang mempunyai garis keturunan Indonesia dari ibunya itu.
Ditanya mengenai potensi skuad Garuda Jaya yang diproyeksi untuk bersiang di Kejuaraan Asia U-20 mendatang, Luke Dwi Putra Smith menilai pemain Garuda Jaya memiliki masa depan yang baik. Mereka memiliki fisik dan skill yang bagus.
"Mereka pasti akan menjadi pemain-pemain yang bagus dan kuat di masa depan," ujar Luke.
Asisten pelatih Garuda Jaya, Joni Sugiatno menilai pertandingan laga kali ini pemain banyak melakukan kesalahan sendiri dibanding saat melawan Jakarta LavAni pada laga pembuka, Kamis (25/4).
Salah satu pemain Garuda Jaya, Rangga mengungkapkan pertandingan ini tidak begitu menegangkan seperti saat laga pertama melawan juara bertahan Jakarta LavAni.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024