Korea Utara pada Jumat (19/4) melakukan uji coba kekuatan “hulu ledak super besar” untuk rudal jelajah strategis dan uji coba rudal anti pesawat yang semakin meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
“Kedua uji coba tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin pemerintah dan lembaga ilmu pertahanan yang berafiliasi dengannya untuk pengembangan teknologi yang pesat … tidak ada hubungannya dengan situasi sekitar,” kata kantor berita Korut, KCNA, Sabtu.
Badan Rudal Korea Utara melakukan uji coba hulu ledak yang dirancang untuk rudal jelajah strategis "Hwasal-1 Ra-3" dan meluncurkan uji coba rudal anti-pesawat baru “Pyoljji-1-2," di Laut Kuning pada Jumat, kata KCNA dalam laporannya.
Laporan itu menyebutkan bahwa “tujuan tertentu” telah dicapai melalui peluncuran uji coba tersebut.
Ini adalah pertama kalinya Pyongyang menamai sebuah rudal dengan nama "Pyoljji", yang berarti "meteor" dalam bahasa Korea.
Pada 3 Februari , Korut mengatakan pihaknya telah "menguji kekuatan hulu ledak rudal jelajah super besar” dan serta rudal anti pesawat jenis baru di Laut Kuning pada hari sebelumnya.
Namun, Badan Rudal Korea Utara belum memerinci nama senjata tersebut atau hasil uji peluncurannya.
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi beberapa peluru kendali jelajah dan rudal anti kapal yang ditembakkan ke arah Laut Kuning sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Jumat dan kini pihaknya sedang menganalisis detail spesifikasi.
“Militer kami telah memantau dengan cermat tanda-tanda provokasi dan aktivitas militer Korea Utara sambil mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat,” kata Kepala Staf Gabungan Militer Korsel.
Laporan terbaru mengenai tes rudal itu muncul ketika Korea Utara mencoba meningkatkan uji coba senjatanya, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat, serta latihan penembakan yang melibatkan peluncur roket ganda berukuran super besar.
Uji coba rudal pada Jumat menandai peluncuran rudal jelajah keenam Korea Utara tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024