Magetan - Hama lalat buah menyerang puluhan hektare tanaman jeruk pamelo (Citrus grandis) yang berada di sentra produksi di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, hingga kondisinya banyak yang rusak . Salah satu petani jeruk pamelo di desa setempat, Sikin, Jumat, mengatakan, hama lalat buah ini menyerang pada tanaman jeruk pamelo, baik milik kelompok tani maupun milik warga yang tumbuh di pekarangan rumah. "Buah yang terserang hama menguning dan akhirnya membusuk. Padahal jeruk pamelo ini baru berbuah sekitar tiga bulan yang lalu," ujar petani jeruk pamelo setempat, Sikin. Hama lalat buah tersebut menyerang dengan cara memasukkan telur ke dalam buah yang kemudian menjadi larva sehingga menimbulkan pembusukan. Akibatnya, banyak buah yang rontok dengan kondisi rusak sebelum tumbuh menjadi besar. Para petani khawatir dengan serangan lalat buah ini, karena pada musim panen sebelumnya mereka merugi cukup besar akibat hama ini. "Jika keadaannya seperti ini terus, maka dipastikan hasil panen akan merosot sebab tidak ada buah yang bisa bertahan dan tumbuh hingga masa panen," kata Sikin. Untuk mengatasi hama lalat buah, petani menutupi buah jeruknya yang masih muda dengan kantong plastik, sehingga penyebaran lalat buah dari buah yang sudah terkena hama ke buah yang masih sehat dapat dicegah. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Edy Suseno, saat dikonfirmasi terkait serangan hama ini mengaku belum menerima laporan dari petugas penyuluh pertanian di lapangan. "Meski demikian, kami akan mendatangi sentra pembudiyaan jeruk pamelo untuk melihat serangan hama lalat buah tersebut," ujar Edy. Ia menjelaskan, pengembangan tanaman jeruk pamelo berikut pengendalian hamanya, Dinas Pertanian sejak tahun 2010 telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dengan adanya peran dari perguruan tinggi yang berkompeten di bidangnya, diharapkan hasil pembudidayaan jeruk pamelo bisa lebih maksimal. "Selain bekerja sama dengan IPB, kami juga memberikan bantuan pembungkus buah untuk menekan sebaran buah yang terserang hama," kata dia. Daerah Magetan yang terkenal sebagai sentra penghasil jeruk pamelo adalah Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Betasuka). Data Dinas Pertanian setempat mencatat, saat ini, populasi tanaman jeruk pamelo di Magetan telah mencapai 582.845 pohon di areal seluas 450 hektare yang tersebar di sentra pengembangan pamelo. Jumlah rata-rata tanaman 1.300 per hetktare. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011