Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya Erick Komala menyatakan Eri Cahyadi masuk sebagai salah satu nama potensial di dalam bursa bakal calon wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Memang tetap ada kemungkinan, tentunya dengan melihat historinya maka Pak Eri masuk," kata Erick seusai agenda buka puasa bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Sabtu.

Nama Eri di dalam bursa baru sebatas masukan awal, sebab PSI Surabaya masih menunggu petunjuk teknis dari pengurus pusat untuk Pilkada Surabaya.

"Dari internal belum ada, kami dari PSI Surabaya memberikan dan masukan terkait kinerja wali kota," ucapnya.

Apabila nantinya arah dukungan PSI jatuh ke Eri Cahyadi, maka hal ini mengulang keputusan di Pilkada Surabaya Tahun 2020.

Pada kontestasi perebutan pucuk pimpinan Kota Surabaya empat tahun lalu itu, Eri maju bersama politisi senior Armuji. Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan.

Erick menyatakan ketika DPP PSI sudah memberikan arahan soal langkah di Pilkada 2024, maka pengurus di tingkat kota akan langsung ditindaklanjuti, termasuk menentukan arah dukungan pada calon tertentu.

Oleh karenanya, PSI Surabaya juga belum melakukan komunikasi yang mengarah pada tahapan pembentukan koalisi dengan para partai politik.

"Kalau sekarang masih ada sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi, saya rasa menunggu itu dulu," ujarnya.

Sementara, ditanya soal kinerja dan kepemimpinan Eri Cahyadi sebagai wali kota, Erick menyatakan mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu punya rekam jejak yang mentereng. Kebijakan yang diambil mencerminkan keberpihakan kepada masyarakat.

Bahkan, Eri juga tak menutup pintu bagi seluruh partai politik saat memberikan masukan untuk mengatasi persoalan di Surabaya.

"Seperti yang beliau sampaikan tadi, angka stunting harus turun, kemiskinan juga demikian. Ide dari Fraksi PSI di DPRD Surabaya cepat diakomodasi dan didengarkan," kata dia.(*)

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024