Bojonegoro - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro lebih mewaspadai banjir luapan Bengawan Solo dibandingkan dengan banjir bandang di daerah setempat, dengan perhitungan curah hujan di Bojonegoro dalam dua bulan kedepan diperkirakan normal. "Kami lebih mewaspadai banjir luapan Bengawan Solo, sebab datangnya air dari daerah hulu, Jawa Tengah, bukan berdasarkan hujan lokal, dengan perkiraan terjadi pertengahan Januari 2012," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro, Budi MZ, Senin. Budi mengaku, tidak memperoleh data prakiraan curah hujan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk daerah hulu, Jawa Tengah. Hanya saja, perkiraan banjir luapan Bengawan Solo tersebut, mengacu sungai terpanjang di Jawa itu ketika meluap di daerah hilir Bojonegoro dan sekitarnya, akibat mendapatkan kiriman air banjir dari daerah hulu, Jawa Tengah. "Berbagai persiapan sudah kami lakukan, dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai tenda pengungsian, peralatan dapur umum, juga yang lainnya, termasuk bantuan sembako," katanya, menjelaskan. Selain itu, lanjutnya, Tim SAR Gabungan yang jumlahnya sekitar 50 personel dari BPBD, Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, Kodim 0813, Polres, juga instansi terkait lainnya, sudah rampung mengikuti pelatihan penanganan penanggulangan bencana, terutama banjir. Menurut dia, selain memperoleh teori, Tim SAR Gabungan juga melakukan praktik evakuasi korban tenggelam, langsung di perairan Bengawan Solo di Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota. "Adanya pelatihan Tim SAR Gabungan ini, sekaligus sebagai langkah koordinasi dalam menanggulangi bencana, terutama banjir, " ucapnya, menegaskan. Sementara ini, lanjutnya, pihaknya, sudah menerima laporan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Karangploso, Malang, untuk dua bulan yaitu bulan Desember 2011 dan Januari 2012. "Kesimpulan kami berdasarkan prakiraan BMKG, dalam dua bulan ke depan curah hujan di Bojonegoro normal dan hanya sebagian kecil wilayah yang curah hujannya di atas normal," ujarnya, mengungkapkan. Berdasarkan prakiraan itu, di Bojonegoro pada Desember ini curah hujannya berkisar 151 mm-150 mm ,dan di daerah Jatim hanya sebagian kecil wilayahnya yang berpotensi terjadi banjir, dengan curah hujan berkisar 401-500 mm. Sedangkan pada Januari 2012, curah hujan di daerah Jatim sebagian besar berkisar 201-300 mm, kecuali Bojonegoro yang curahnya hujan di bawahnya. "Meski demikian, kewaspadaan terjadinya banjir bandang tetap kita lakukan, sebab sejumlah sungai bermuara ke Bengawan Solo di Bojonegoro berpotensi menimbulkan banjir bandang," paparnya. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD, banjir luapan Bengawan Solo, melanda 167 desa yang tersebar adi 16 kecamatan, mulai Kecamatan Margomulyo, Padangan, Kalitidu, Trucuk, Malo, Kota, Kanor, Baureno, juga kecamatan lainnya yang wilayahnya dilalui Bengawan Solo. Sedangkan banjir bandang berpotensi melanda 76 desa di 19 kecamatan, antara lain di Kecamatan Kepohbaru, Temayang, Sukosewu, Kapas, Balen.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011