Juara Miami Open 2023 Daniil Medvedev tampil solid di babak keempat, Selasa waktu setempat atau Rabu WIB, di ajang ATP Masters 1000 di mana ia mengatasi awal yang lambat saat mengalahkan Dominik Koepfer 7-6(5), 6-0.
Sejumlah kesalahan sendiri yang tidak seperti biasanya dari Medvedev membuat set pertama berjalan ketat, namun begitu ia bangkit dari 0/4 untuk meraih tie-break, ia melaju tanpa henti.
"Saya pikir kadang-kadang hal itu terjadi," kata Medvedev ketika ditanya tentang hasil kontras antara dua set tersebut, seperti disiarkan ATP, Rabu.
"Dia bermain sangat bagus, mungkin hampir memenangi pertandingan karena skor 4/0 pada tie-break dan ketika Anda kalah pada set seperti itu, terutama ketika poinnya sulit, itu akan menurunkan energi Anda."
Baca juga: Miami Open: Alcaraz kalahkan Monfils dan melenggang ke 16 besar
"Saya tahu saya harus menggunakannya di awal set kedua. Itu yang paling penting dan saya berhasil melakukannya. Terkadang hal itu terjadi, namun levelnya tinggi hari ini," ujar petenis Rusia itu.
Medvedev mengonversi empat dari sembilan break point yang diperolehnya, menurut statistik ATP, saat ia meningkatkan head to head melawan Koepfer menjadi 3-0.
Dia memanfaatkan serangkaian kesalahan forehand yang dilakukan petenis Jerman itu pada set kedua, dan peringkat empat dunia itu kini akan bersiap untuk pertandingan perempat final melawan unggulan ke-22 Nicolas Jarry.
Kemenangan Medvedev setelah 90 menit adalah yang ke-350 di level tur. Pemain berusia 28 tahun itu mengakui bahwa perasaannya saat menutup pertandingan sangat berbeda dengan ingatannya terhadap kemenangan pertamanya di tingkat tur melawan Horacio Zeballos di ‘s-Hertogenbosch pada 2016.
"Saya akan mengatakan sebelum pertandingan, keinginan untuk menang tetap sama, tetapi yang pasti perasaan menang berbeda," kata Medvedev.
"Saya ingat kemenangan pertama saya, saya unggul 5-1 pada set kedua dan gemetar, berpikir 'Ya Tuhan, aku akan memenangi pertandingan ATP pertamaku'. Sekarang seperti, 'Jika aku menang, itu bagus untuk aku, aku hanya perlu menyelesaikannya, dan kita pulang'."
"Jadi perasaannya berbeda, tapi keinginannya adalah saya akan mengatakan hal yang sama, dan itulah yang membuat saya terus maju," ujar petenis yang meraih 20 kali gelar tingkat tur itu.
Medvedev bertekad untuk memenangi turnamen yang sama dua kali untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Sementara itu, Jarry mengamankan tempatnya di perempat final ATP Masters 1000 keduanya setelah menyingkirkan unggulan ketujuh Casper Ruud 7-6(3), 6-3.
"Saya sangat senang dengan hasilnya, sangat senang dengan cara saya bermain hari ini," ujar Jarry.
"Saya sangat kuat di lapangan, tidak banyak kehilangan bola dengan mudah. Kondisinya sangat sulit. Anginnya sangat kencang dan Casper juga, dia seorang yang tangguh. Saya sangat senang."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sejumlah kesalahan sendiri yang tidak seperti biasanya dari Medvedev membuat set pertama berjalan ketat, namun begitu ia bangkit dari 0/4 untuk meraih tie-break, ia melaju tanpa henti.
"Saya pikir kadang-kadang hal itu terjadi," kata Medvedev ketika ditanya tentang hasil kontras antara dua set tersebut, seperti disiarkan ATP, Rabu.
"Dia bermain sangat bagus, mungkin hampir memenangi pertandingan karena skor 4/0 pada tie-break dan ketika Anda kalah pada set seperti itu, terutama ketika poinnya sulit, itu akan menurunkan energi Anda."
Baca juga: Miami Open: Alcaraz kalahkan Monfils dan melenggang ke 16 besar
"Saya tahu saya harus menggunakannya di awal set kedua. Itu yang paling penting dan saya berhasil melakukannya. Terkadang hal itu terjadi, namun levelnya tinggi hari ini," ujar petenis Rusia itu.
Medvedev mengonversi empat dari sembilan break point yang diperolehnya, menurut statistik ATP, saat ia meningkatkan head to head melawan Koepfer menjadi 3-0.
Dia memanfaatkan serangkaian kesalahan forehand yang dilakukan petenis Jerman itu pada set kedua, dan peringkat empat dunia itu kini akan bersiap untuk pertandingan perempat final melawan unggulan ke-22 Nicolas Jarry.
Kemenangan Medvedev setelah 90 menit adalah yang ke-350 di level tur. Pemain berusia 28 tahun itu mengakui bahwa perasaannya saat menutup pertandingan sangat berbeda dengan ingatannya terhadap kemenangan pertamanya di tingkat tur melawan Horacio Zeballos di ‘s-Hertogenbosch pada 2016.
"Saya akan mengatakan sebelum pertandingan, keinginan untuk menang tetap sama, tetapi yang pasti perasaan menang berbeda," kata Medvedev.
"Saya ingat kemenangan pertama saya, saya unggul 5-1 pada set kedua dan gemetar, berpikir 'Ya Tuhan, aku akan memenangi pertandingan ATP pertamaku'. Sekarang seperti, 'Jika aku menang, itu bagus untuk aku, aku hanya perlu menyelesaikannya, dan kita pulang'."
"Jadi perasaannya berbeda, tapi keinginannya adalah saya akan mengatakan hal yang sama, dan itulah yang membuat saya terus maju," ujar petenis yang meraih 20 kali gelar tingkat tur itu.
Medvedev bertekad untuk memenangi turnamen yang sama dua kali untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Sementara itu, Jarry mengamankan tempatnya di perempat final ATP Masters 1000 keduanya setelah menyingkirkan unggulan ketujuh Casper Ruud 7-6(3), 6-3.
"Saya sangat senang dengan hasilnya, sangat senang dengan cara saya bermain hari ini," ujar Jarry.
"Saya sangat kuat di lapangan, tidak banyak kehilangan bola dengan mudah. Kondisinya sangat sulit. Anginnya sangat kencang dan Casper juga, dia seorang yang tangguh. Saya sangat senang."
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024