Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Universiras Airlangga (Unair) Surabaya dievakuasi keluar gedung, pascagempa susulan magnitudo 6,5 yang terjadi di 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat.

Pantauan ANTARA, di area parkir RS Unair hingga pukul 18.18 WIB dipenuhi oleh pasien yang juga didampingi oleh keluarganya. Lokasinya tepat berada di depan lobi utama fasilitas kesehatan itu.

Pasien-pasien yang sedang menjalani perawatan itu seluruhnya ditempatkan di tempat tidur beserta selang infus yang terpasang di bagian tangan.

Beberapa pegawai rumah sakit juga membawa troli yang berisikan tabung oksigen.

Tenaga kesehatan (nakes) hilir mudik mendata dan mengecek perkembangan kondisi kesehatan masing-masing pasien.

Kemudian di depan lobi rumah sakit tampak para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya.

Petugas mulai menyiapkan potongan kerangka bagian atap tenda darurat berukuran 6x12 meter dengan kapasitas maksimal 20 orang yang didirikan di area parkir rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas, tenda tersebut digunakan untuk menampung pasien, sementara waktu.

Saat ini sekitar 20 petugas BPBD mulai mendirikan kerangka bagian atap dan melapisinya dengan kain parasut.

Salah seorang keluarga pasien bernama Khoirun Nafisa mengatakan pasien dipindahkan dari dalam gedung rumah sakit sejak sore hari.

"Kira-kira pukul 16.30 WIB, setelah gempa yang susulan yang terakhir. Tadi dari lantai atas," ujarnya.

Keluarga pasien lainnya bernama Dani menyatakan setelah gempa terjadi pasien dikeluarkan dari gedung untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

"Keluarga saya dirawat di lantai enam, terus setelah gempa yang ketiga, pas sore, dikeluarkan, ini belum ada informasi dimasukkan lagi ke dalam, makanya ini dibuatkan tenda," ujarnya.
 

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024