Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyatakan tidak akan meremehkan klub yang berada di peringkat bawah karena semuanya sama-sama berjuang, terutama dalam lima pertandingan terakhir timnya.

"Saya tahu bagaimana sepak bola Indonesia, tim di bawah dapat mengalahkan tim di atas. Kami tidak bisa meremehkan tim mana pun, terutama dalam lima pertandingan terakhir ini, semua tim sulit untuk dikalahkan," ucapnya saat memimpin timnya latihan di Stadion 10 November Surabaya, Senin.

Menurut mantan pelatih Bhayangkara FC tersebut, semua tim dan pemain berjuang untuk mendapatkan hasil terbaik, terutama untuk menghindari degradasi.

"Semua orang bertarung. Pemain berjuang untuk mengamankan kontrak dan berjuang untuk tetap di Liga 1. Jadi semua orang juga berjuang untuk karir mereka," kata pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut.

Oleh karena itu, anak asuhnya akan terus berjuang menghadapi pemain lawan, Arema FC, karena berada di posisi bawah.

"Mereka mengharapkan lebih. Mereka faham dan harapan mereka sekarang tinggi untuk bermain," tuturnya.

Jika tidak ingin berjuang, kata Munster, para pemainnya tidak akan bertahan di Persebaya. "Itu sudah jelas. Jadi saya pikir para pemain dan juga saya memahami bagaimana pentingnya sebuah pertandingan," ucap pelatih asal Irlandia Utara tersebut.

Sebelumnya, mantan Direktur Teknik Tim Nasional Brunei Darussalam itu, tidak kenal para pemain dan belum pernah melatihnya, namun setelah dua bulan berada di Persebaya sudah mulai memahaminya.

Menurut data PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut secara statistik unggul atas Arema FC dengan meraih enam kali kemenangan, satu kali seri dan tiga kali kalah, sejak 2018.

Klasemen sementara Liga 1 Indonesia, Persebaya menempati posisi ke-12 dengan total poin 36 dari 29 pertandingan.

Sementara, Arema FC berada di peringkat 16 dengan total poin 31 dari 29 pertandingan pula.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024