Puluhan guru SMK Dr. Soetomo Surabaya (Smekdors) menggelar nonton bareng film "Kartolo Numpak Terang Bulan" di salah satu bioskop di Surabaya, Senin, sebagai apresiasi terhadap film yang penggarapannya melibatkan siswa sekolah setempat.
Kepala Smekdors Juliantono Hadi menuturkan agenda nonton bareng film Kartolo Numpak Terang Bulan bersama para guru ini untuk mengapresiasi karya para siswa.
"Dari nonton bareng ini kami jadi tahu bahwa murid jurusan perfilman kami mampu dan ada kebanggaan dari guru sebagai bentuk apresiasi ke siswanya," ujar dia.
Di samping nonton bareng, Cak Jul, sapaannya, mengatakan juga ada tausiyah dan buka bersama para guru untuk menjalin silaturrahim dan kebersamaan.
Setidaknya ada 65 guru dan beberapa anggota keluarga yang diajak menonton film Kartolo Numpak Terang Bulan sebagai bentuk dukungan kepada para siswa.
Waka Kesiswaan Smekdors Supardi menuturkan proses pembuatan film Kartolo ini dilakukan saat COVID-19 lalu atau tepatnya tahun 2019.
"Setelah penantian lama, alhamdulillah karya anak-anak kami bisa diputar dan ditonton di seluruh bioskop di seluruh Indonesia," ujarnya.
Seniman ludruk asal Surabaya Kartolo yang menjadi pemeran utama mengaku cukup gembira dengan hasil produksi film tersebut.
Legenda hidup ludruk tersebut juga tidak menyangka bisa terlibat sebagai tokoh utama dalam pembuatan film ini.
"Saya heran dari pemain ludruk, tapi dipercaya jadi begitu (tokoh utama), soalnya biasanya suka bercanda malah jadi serius," kata dia.
Usai nonton bareng ini, Cak Kartolo menilai anak-anak yang masuk ke dunia film tidaklah mudah karena harus hafal skenario dan berbeda saat ketika bermain ludruk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Smekdors Juliantono Hadi menuturkan agenda nonton bareng film Kartolo Numpak Terang Bulan bersama para guru ini untuk mengapresiasi karya para siswa.
"Dari nonton bareng ini kami jadi tahu bahwa murid jurusan perfilman kami mampu dan ada kebanggaan dari guru sebagai bentuk apresiasi ke siswanya," ujar dia.
Di samping nonton bareng, Cak Jul, sapaannya, mengatakan juga ada tausiyah dan buka bersama para guru untuk menjalin silaturrahim dan kebersamaan.
Setidaknya ada 65 guru dan beberapa anggota keluarga yang diajak menonton film Kartolo Numpak Terang Bulan sebagai bentuk dukungan kepada para siswa.
Waka Kesiswaan Smekdors Supardi menuturkan proses pembuatan film Kartolo ini dilakukan saat COVID-19 lalu atau tepatnya tahun 2019.
"Setelah penantian lama, alhamdulillah karya anak-anak kami bisa diputar dan ditonton di seluruh bioskop di seluruh Indonesia," ujarnya.
Seniman ludruk asal Surabaya Kartolo yang menjadi pemeran utama mengaku cukup gembira dengan hasil produksi film tersebut.
Legenda hidup ludruk tersebut juga tidak menyangka bisa terlibat sebagai tokoh utama dalam pembuatan film ini.
"Saya heran dari pemain ludruk, tapi dipercaya jadi begitu (tokoh utama), soalnya biasanya suka bercanda malah jadi serius," kata dia.
Usai nonton bareng ini, Cak Kartolo menilai anak-anak yang masuk ke dunia film tidaklah mudah karena harus hafal skenario dan berbeda saat ketika bermain ludruk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024