Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau mengimbau kepada warga yang bekerja di dalam hutan agar tidak tidur di barak usai kejadian serangan harimau sumatera di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala BB KSDA Riau, Gennman Hasibuan dalam pernyataannya, Senin, membenarkan adanya serangan harimau di Kampung Penyengat, Ahad malam (17/02). Korban merupakan pekerja panen sagu asal Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Lokasi serangan harimau sumatera merupakan barak terbuka pekerja panen sagu yang berjarak lebih kurang 1,5 kilometer dari permukiman warga (kampung). Para pekerja panen sagu agar meninggalkan barak kerja dan bermalam di kampung saja," katanya.
Dikatakannya, korban bernama FII (30) mengalami luka terbuka pada bahu dan lengan sebelah kanan. FII diserang Harimau usai makan siang dan beruntung bisa diusir bersama-sama oleh rekan kerjanya.
Untuk itu, BB KSDA Riau mengimbau kepada aparat desa dan pekerja serta masyarakat untuk tidak keluar dan beraktivitas malam hari secara sendiri-sendiri. Jika bekerja ke ladang atau berkebun pergilah secara kelompok dengan waktu berangkat kerja pukul 08.00 WIB dan kembali pukul 16.00 WIB sore.
Kemunculan harimau di Kampung Penyengat ini tercatat sudah empat kali. Pertama pada 20 Februari, interaksi negatif manusia dan harimau sumatera itu terjadi di pondok pemukiman pekerja yang berbatasan dengan pemukiman masyarakat di lokasi Hak Guna Usaha Perkebunan Sawit PT Trio Mas.
Kejadian pada Selasa malam (20/2) itu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Satwa itu sempat mencoba menarik kaki seorang anak laki-laki berusia kurang lebih 2 tahun yang sedang tidur di dalam kamar bersama ibunya.
Beruntung anak tersebut berhasil selamat karena ibunya terbangun dan langsung menjerit meminta pertolongan. Akan tetapi anak tersebut mengalami luka pada kaki kiri, diduga karena gigitan atau cakaran.
Selanjutnya terekam juga oleh pekerja, harimau berkeliling pada sebuah bangunan sarang burung walet. Setelah itu terekam kamera pengintai seekor harimau menangkap anjing di sebuah pondok.*
Untuk itu, BB KSDA Riau mengimbau kepada aparat desa dan pekerja serta masyarakat untuk tidak keluar dan beraktivitas malam hari secara sendiri-sendiri. Jika bekerja ke ladang atau berkebun pergilah secara kelompok dengan waktu berangkat kerja pukul 08.00 WIB dan kembali pukul 16.00 WIB sore.
Kemunculan harimau di Kampung Penyengat ini tercatat sudah empat kali. Pertama pada 20 Februari, interaksi negatif manusia dan harimau sumatera itu terjadi di pondok pemukiman pekerja yang berbatasan dengan pemukiman masyarakat di lokasi Hak Guna Usaha Perkebunan Sawit PT Trio Mas.
Kejadian pada Selasa malam (20/2) itu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Satwa itu sempat mencoba menarik kaki seorang anak laki-laki berusia kurang lebih 2 tahun yang sedang tidur di dalam kamar bersama ibunya.
Beruntung anak tersebut berhasil selamat karena ibunya terbangun dan langsung menjerit meminta pertolongan. Akan tetapi anak tersebut mengalami luka pada kaki kiri, diduga karena gigitan atau cakaran.
Selanjutnya terekam juga oleh pekerja, harimau berkeliling pada sebuah bangunan sarang burung walet. Setelah itu terekam kamera pengintai seekor harimau menangkap anjing di sebuah pondok.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024