Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni berharap tercipta koalisi besar mengusung petahana Wali Kota Eri Cahyadi di dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Kami ingin tercipta gotong royong parpol di Surabaya untuk membangun kerangka kerja sama besar mengusung Mas Eri, agar keberlanjutan pembangunan di Surabaya tidak terkendala," kata Toni, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin.
Toni menyebut di periode pertama, Eri Cahyadi mampu membangun kegotongroyongan dengan seluruh partai politik dalam misi membangun kemajuan di ibu kota Jawa Timur.
"Selama ini kerja sama sudah berjalan dengan baik, karena politik persatuan yang dijalankan oleh wali kota," ujarnya.
Kendati demikian, dia tak memungkiri segala keputusan terciptanya barisan koalisi pengusung Eri Cahyadi di Pilkada Kota Surabaya juga dipengaruhi restu dari PDI Perjuangan.
Sebab, lanjut dia, bagaimanapun kondisi yang ada Eri Cahyadi masih tetap kader PDI Perjuangan.
Namun, Toni optimistis PDI Perjuangan pintu koalisi dengan partai lain, sebab hal ini juga menyangkut keberlanjutan pembangunan Kota Surabaya untuk lima tahun ke depan.
"Insya Allah diskursus soal koalisi gotong royong ini sudah pernah menjadi bahan diskusi saat itu, tinggal bagaimana meyakinkan DPP masing-masing partai," ucapnya.
Soal bakal calon pendamping di Pilkada 2024, Golkar disebutnya memberikan ruang kepada Eri Cahyadi untuk menentukannya.
"Kami serahkan kepada beliau untuk melakukan upaya-upaya politik yang diperlukan, bahkan termasuk soal calon pendamping sekalipun," kata dia.
Sementara, soal beberapa anggapan miring di sosial media terhadap kinerja Eri, Toni menyatakan hal itu merupakan dinamika demokrasi.
"Mas Eri dilantik dalam posisi keuangan pemerintah kota (pemkot) minus untuk penanganan pandemi, di 2022 masih tahap pemulihan ekonomi, baru APBD 2023 Mas Eri bisa melakukan penetrasi program andalannya," ucap dia.
Praktis kinerja Eri Cahyadi baru terhitung efektif dalam kurun waktu 1,5 tahun dari total masa kerja yang sudah diemban selama tiga tahun.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini menyatakan petahana wali kota memiliki banyak potensi mewujudkan kemajuan kota setempat.
"Bahwa masih ada kekurangan soal penanganan banjir, mudah-mudahan di periode kedua mendatang itu semua bisa segera dituntaskan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami ingin tercipta gotong royong parpol di Surabaya untuk membangun kerangka kerja sama besar mengusung Mas Eri, agar keberlanjutan pembangunan di Surabaya tidak terkendala," kata Toni, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin.
Toni menyebut di periode pertama, Eri Cahyadi mampu membangun kegotongroyongan dengan seluruh partai politik dalam misi membangun kemajuan di ibu kota Jawa Timur.
"Selama ini kerja sama sudah berjalan dengan baik, karena politik persatuan yang dijalankan oleh wali kota," ujarnya.
Kendati demikian, dia tak memungkiri segala keputusan terciptanya barisan koalisi pengusung Eri Cahyadi di Pilkada Kota Surabaya juga dipengaruhi restu dari PDI Perjuangan.
Sebab, lanjut dia, bagaimanapun kondisi yang ada Eri Cahyadi masih tetap kader PDI Perjuangan.
Namun, Toni optimistis PDI Perjuangan pintu koalisi dengan partai lain, sebab hal ini juga menyangkut keberlanjutan pembangunan Kota Surabaya untuk lima tahun ke depan.
"Insya Allah diskursus soal koalisi gotong royong ini sudah pernah menjadi bahan diskusi saat itu, tinggal bagaimana meyakinkan DPP masing-masing partai," ucapnya.
Soal bakal calon pendamping di Pilkada 2024, Golkar disebutnya memberikan ruang kepada Eri Cahyadi untuk menentukannya.
"Kami serahkan kepada beliau untuk melakukan upaya-upaya politik yang diperlukan, bahkan termasuk soal calon pendamping sekalipun," kata dia.
Sementara, soal beberapa anggapan miring di sosial media terhadap kinerja Eri, Toni menyatakan hal itu merupakan dinamika demokrasi.
"Mas Eri dilantik dalam posisi keuangan pemerintah kota (pemkot) minus untuk penanganan pandemi, di 2022 masih tahap pemulihan ekonomi, baru APBD 2023 Mas Eri bisa melakukan penetrasi program andalannya," ucap dia.
Praktis kinerja Eri Cahyadi baru terhitung efektif dalam kurun waktu 1,5 tahun dari total masa kerja yang sudah diemban selama tiga tahun.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini menyatakan petahana wali kota memiliki banyak potensi mewujudkan kemajuan kota setempat.
"Bahwa masih ada kekurangan soal penanganan banjir, mudah-mudahan di periode kedua mendatang itu semua bisa segera dituntaskan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024