Pemerintah Kabupaten Kediri mengawali rangkaian Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri mengumpulkan air dari tujuh sumber mata air di wilayah setempat.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Nurvika Maharani menjelaskan pengambilan air dari tujuh sumber ini melambangkan doa agar wilayah dengan penduduk sekitar 1,6 juta jiwa ini mendapatkan pitulungan (pertolongan) dari Tuhan.
"Diambil tujuh sumber itu, karena mengingat tujuh itu (melambangkan) pitulungan. Jadi ada tujuh sumber yang kami ambil dalam setiap tahun," katanya di Kediri, Minggu.
Nurvika menambahkan dalam perayaan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri diawali dengan prosesi sesuci tirta. Kemudian air-air tersebut nantinya disatukan dalam sebuah wadah tertentu yang digunakan dalam prosesi basuhan forkopimda di acara inti hari jadi.
"Setelah terkumpul semua kami jadikan satu untuk prosesi wijikan Bupati dan forkopimda pada acara prosesi hari jadi," kata dia.
Adapun air tujuh sumber yang diambil prosesi ini adalah sumber air di Adipati Panjer di Sumber Ubalan Polosoklaten, sumber di wisata air Sugih Waras Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih.
Selain itu, sumber air di lingkungan makam Gus Miek Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, kemudian Sumber Kembangan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, lalu Sendang Tirto Kamandanu Desa Pamenang, Kecamatan Pagu, serta sumber dari Desa Siman, Kecamatan Kepung.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mengatakan prosesi ini tak hanya sebagai wujud penyatuan elemen, namun juga sebagai wasilah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.
Pihaknya berharap dengan rangkaian kegiatan ini membawa berkah untuk Kabupaten Kediri.
"Semoga di hari jadi ini menjadikan Kabupaten Kediri gemah ripah loh jinawi, ayem tentrem, bahagia semuanya, dan semakin maju dengan Kediri Berbudaya," kata Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bidang Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Nurvika Maharani menjelaskan pengambilan air dari tujuh sumber ini melambangkan doa agar wilayah dengan penduduk sekitar 1,6 juta jiwa ini mendapatkan pitulungan (pertolongan) dari Tuhan.
"Diambil tujuh sumber itu, karena mengingat tujuh itu (melambangkan) pitulungan. Jadi ada tujuh sumber yang kami ambil dalam setiap tahun," katanya di Kediri, Minggu.
Nurvika menambahkan dalam perayaan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri diawali dengan prosesi sesuci tirta. Kemudian air-air tersebut nantinya disatukan dalam sebuah wadah tertentu yang digunakan dalam prosesi basuhan forkopimda di acara inti hari jadi.
"Setelah terkumpul semua kami jadikan satu untuk prosesi wijikan Bupati dan forkopimda pada acara prosesi hari jadi," kata dia.
Adapun air tujuh sumber yang diambil prosesi ini adalah sumber air di Adipati Panjer di Sumber Ubalan Polosoklaten, sumber di wisata air Sugih Waras Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih.
Selain itu, sumber air di lingkungan makam Gus Miek Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, kemudian Sumber Kembangan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, lalu Sendang Tirto Kamandanu Desa Pamenang, Kecamatan Pagu, serta sumber dari Desa Siman, Kecamatan Kepung.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mengatakan prosesi ini tak hanya sebagai wujud penyatuan elemen, namun juga sebagai wasilah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.
Pihaknya berharap dengan rangkaian kegiatan ini membawa berkah untuk Kabupaten Kediri.
"Semoga di hari jadi ini menjadikan Kabupaten Kediri gemah ripah loh jinawi, ayem tentrem, bahagia semuanya, dan semakin maju dengan Kediri Berbudaya," kata Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024