Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di wilayah provinsi setempat yang turut berperan mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang aman.
"MUI Jatim menegaskan peran kalangan ulama untuk merangkul, bukan memukul, serta membela bukan mencela. Melalui penguatan peran yang lebih persuasif dan tidak sporadis dalam berdakwah, menjadikan umat Islam Indonesia, khususnya Jawa Timur, menjadi Islam Wasathiyah," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Pj Gubernur Adhy menilai sangat tepat jika MUI meluruskan arah bangsa ini dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
"Agar umat Islam di Indonesia tidak condong ke kiri atau condong ke kanan," ujarnya.
Menurutnya, dengan mendasari Islam Wasathiyah, diharapkan bisa membendung kuatnya arus pemahaman trans-ideologi dan ancaman paham ekstrem terorisme, sehingga diharapkan dapat melindungi seluruh umat dari paham-paham yang meresahkan atau bersifat destruktif terhadap kehidupan beragama dan bernegara.
Ia juga meyakini dengan kondisi masyarakat yang lebih tenang akan berdampak pada keadaan negara yang semakin kondusif, sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan kondusifitas pembangunan hingga nilai investasi asing di Jawa Timur.
"Alhamdulillah dalam dua minggu ini, kami kedatangan duta besar dari lima negara. Mereka membawa mitra-mitra investor untuk masuk ke Indonesia. Mereka tidak akan berani jika Jawa Timur tidak kondusif. Investasi di Jawa Timur senilai Rp145 triliun dan masih akan masuk lagi Rp3 triliun," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"MUI Jatim menegaskan peran kalangan ulama untuk merangkul, bukan memukul, serta membela bukan mencela. Melalui penguatan peran yang lebih persuasif dan tidak sporadis dalam berdakwah, menjadikan umat Islam Indonesia, khususnya Jawa Timur, menjadi Islam Wasathiyah," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Pj Gubernur Adhy menilai sangat tepat jika MUI meluruskan arah bangsa ini dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
"Agar umat Islam di Indonesia tidak condong ke kiri atau condong ke kanan," ujarnya.
Menurutnya, dengan mendasari Islam Wasathiyah, diharapkan bisa membendung kuatnya arus pemahaman trans-ideologi dan ancaman paham ekstrem terorisme, sehingga diharapkan dapat melindungi seluruh umat dari paham-paham yang meresahkan atau bersifat destruktif terhadap kehidupan beragama dan bernegara.
Ia juga meyakini dengan kondisi masyarakat yang lebih tenang akan berdampak pada keadaan negara yang semakin kondusif, sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan kondusifitas pembangunan hingga nilai investasi asing di Jawa Timur.
"Alhamdulillah dalam dua minggu ini, kami kedatangan duta besar dari lima negara. Mereka membawa mitra-mitra investor untuk masuk ke Indonesia. Mereka tidak akan berani jika Jawa Timur tidak kondusif. Investasi di Jawa Timur senilai Rp145 triliun dan masih akan masuk lagi Rp3 triliun," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024