Kepala Tim Red Bull Christian Horner menepis adanya rumor perpecahan di tim dan pembalap akibat skandal dan tuduhan pelecehan terhadap wanita yang mencuat beberapa waktu terakhir.
“Kami adalah satu tim dan tidak ada yang lebih besar dari hal itu,” kata Horner, dikutip dari AFP, Minggu.
“Tim ini terdiri dari lebih 1.400 orang dari berbagai entitas. Setiap orang punya peran yang harus dimainkan, dan itu dimulai dari tingkat paling bawah hingga atas. Tanpa kinerja mereka, kita tidak akan mencapai hasil seperti ini,” ujarnya.
Adapun penasihat senior Red Bull Helmut Marko, sebelumnya dikabarkan menghadapi kemungkinan skorsing.
Masa depan Marko menjadi subyek spekulasi pada akhir pekan ini, menyusul laporan yang menyatakan bahwa pria Austria berusia 80 tahun itu mungkin menjadi sumber kebocoran ke media atas keluhan seorang anggota tim wanita tentang perilaku Horner.
Juara dunia tiga kali Max Verstappen pun mengatakan pada hari Jumat (8/3) bahwa ia akan mempertimbangkan untuk meninggalkan Red Bull jika tim berpisah dengan Marko, yang merupakan mentor lamanya.
“Helmut Marko adalah konsultan Red Bull GmbH dan bukan tim. Max adalah anggota berharga tim ini dan pembalap yang luar biasa. Kami adalah tim, dan tidak ada satu individu pun yang lebih besar dari tim,” kata Horner, menanggapi isu terkait Marko.
Horner sendiri selama beberapa waktu ke belakang, terlihat mencoba untuk memegang kendali narasi dan mengembalikan reputasinya setelah mendapat publisitas negatif karena tuduhan pelecehan terhadap staf wanita.
Upaya Horner ini pun mendapat sorotan dari ayah Max Verstappen, Jos, yang menyatakan pekan lalu bahwa Red Bull bisa “meledak” jika Horner tetap bertahan di tim.
Staf wanita yang melaporkan tindakan pelecehan Horner pun diskors dari tim pada Kamis (7/3). Horner lagi-lagi membantah klaim tersebut dan dibebaskan oleh Red Bull setelah penyelidikan internal.
Sementara, Max Verstappen, yang sudah membukukan dua kemenangan grand prix musim ini, memilih untuk tetap fokus pada balapan daripada masa depannya bersama tim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024