Pemerintah Kabupaten Trenggalek bekerja sama dengan Bulog setempat menyediakan lima ton beras dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga saya beli masyarakat sekaligus upaya stabilkan harga sembako itu jelang Ramadhan.
"Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis langsung bagi masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk menstabilkan harga beras," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menggelar gerakan pangan murah di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis.
Beras kualitas medium yang dijual dalam pasar murah tersebut dipatok sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp10.400 per kilogram atau Rp52 ribu satu paket beras SPHP isi lima kilogram.
Harga itu jauh di bawah harga beras dengan kualitas setara yang saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram.
Bupati Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin berharap pada momen Idul Fitri tidak akan terjadi kenaikan harga beras mengingat pada saat itu akan terjadi panen raya di Kabupaten Trenggalek.
"Saat ini masa tanam padi sudah mencapai dua bulan. Jadi saat hari raya itu pas dengan panen raya sehingga tidak ada kenaikan harga beras," katanya.
Untuk itu, program GPM akan dilakukan berkala dengan titik lokasi berpindah-pindah.
"Saat ini masa tanam padi sudah mencapai dua bulan. Jadi saat hari raya itu pas dengan panen raya sehingga tidak ada kenaikan harga beras," katanya.
Dari data Bulog, stok beras di Trenggalek aman hingga Idul Fitri nanti. Saat ini sedikitnya ada lebih dari 700 ton beras di Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek.
Jumlah beras itu belum termasuk stok pencadangan beras yang ada di wilayah Tulungagung, induk dari Trenggalek.
“Kami juga menyiapkan cadangan beras di Gudang Tulungagung, apabila nanti stok beras di Trenggalek menipis," kata Kepala Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek, Jefri Haryanto.
Beras itu bakal digelontorkan untuk Gerakan Pangan Murah yang rencananya bakal dilakukan hingga ramadhan nanti.
Jefri berharap dengan adanya gerakan pangan murah ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok itu.
Selain itu langkah ini sekaligus sebagai upaya menstabilkan lonjakan harga beras di Trenggalek.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis langsung bagi masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk menstabilkan harga beras," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menggelar gerakan pangan murah di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis.
Beras kualitas medium yang dijual dalam pasar murah tersebut dipatok sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp10.400 per kilogram atau Rp52 ribu satu paket beras SPHP isi lima kilogram.
Harga itu jauh di bawah harga beras dengan kualitas setara yang saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram.
Bupati Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin berharap pada momen Idul Fitri tidak akan terjadi kenaikan harga beras mengingat pada saat itu akan terjadi panen raya di Kabupaten Trenggalek.
"Saat ini masa tanam padi sudah mencapai dua bulan. Jadi saat hari raya itu pas dengan panen raya sehingga tidak ada kenaikan harga beras," katanya.
Untuk itu, program GPM akan dilakukan berkala dengan titik lokasi berpindah-pindah.
"Saat ini masa tanam padi sudah mencapai dua bulan. Jadi saat hari raya itu pas dengan panen raya sehingga tidak ada kenaikan harga beras," katanya.
Dari data Bulog, stok beras di Trenggalek aman hingga Idul Fitri nanti. Saat ini sedikitnya ada lebih dari 700 ton beras di Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek.
Jumlah beras itu belum termasuk stok pencadangan beras yang ada di wilayah Tulungagung, induk dari Trenggalek.
“Kami juga menyiapkan cadangan beras di Gudang Tulungagung, apabila nanti stok beras di Trenggalek menipis," kata Kepala Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek, Jefri Haryanto.
Beras itu bakal digelontorkan untuk Gerakan Pangan Murah yang rencananya bakal dilakukan hingga ramadhan nanti.
Jefri berharap dengan adanya gerakan pangan murah ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok itu.
Selain itu langkah ini sekaligus sebagai upaya menstabilkan lonjakan harga beras di Trenggalek.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024