Surabaya - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur optimistis operasional sejumlah "port intercity" di provinsi ini dapat menjadi solusi blokade Jalan Raya Porong akibat permasalahan Lumpur Lapindo. Anggota Tim Tenaga Ahli Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Jamhadi, meyakini keberadaan pelabuhan yang menghubungkan antarwilayah di Jatim merupakan jalur alternatif bagi distribusi barang yang selama ini melalui Jalan Raya Porong, Sidoarjo. "Saat ini, pelabuhan daerah yang berpotensi dioptimalkan di antaranya di Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, Tuban, dan Gresik," ujarnya. Apalagi, ungkap dia, sampai sekarang okupansi barang yang telah dikirim melalui pelabuhan daerah sangat minim. "Kondisi tersebut dikarenakan beberapa pengusaha lebih tertarik mendistribusikan barangnya lewat jalur darat," ucapnya. Padahal, ia menilai, sesuai pengamatannya di sejumlah pelabuhan daerah, keadaan infrastruktur tersebut layak untuk menjadi solusi tersendiri bagi pengiriman barang. "Di sisi lain, kami sadar untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan daerah di Jatim perlu dikoordinasikan antara dinas terkait," katanya. Ia mencontohkan, dinas perhubungan yang langsung berhubungan dengan Pemerintah Pusat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jatim bisa mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar pengoptimalan pelabuhan daerah cepat direalisasikan. "Apalagi, kami lihat masih ada ruang distribusi yang luas di sejumlah infrastruktur itu," tuturnya. Ia menambahkan, upaya tersebut dapat terwujud jika didukung oleh pelaku usaha dan pemerintah yang berkenan melakukan sinergi, sehingga perekonomian Jatim bisa tumbuh sesuai target. "Selain itu, kami salut dengan usaha Pemerintah Provinsi Jatim melakukan pelebaran ruas jalan di daerah Mojosari," katanya. Ia optimistis, pelebaran sejumlah ruas jalan tersebut bisa menjadi solusi bagi pengusaha di Jatim yang ingin mengirimkan beragam barangnya tanpa ada kemacetan dan kenaikan biaya pengangkutan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011