LeBron James mencapai capaian luar biasa dengan mencatatkan 40.000 poin dalam karier NBA-nya pada pertandingan melawan Denver Nuggets, Minggu (3/3). James masih terus berkembang dalam musim ke-21-nya di NBA dengan upaya untuk memecahkan rekor poin sepanjang masa.
James melakukan drive, melewati Michael Porter Jr. dengan putaran 360 derajat, dan berhasil mencetak layup pada 10 menit 39 detik waktu tersisa di kuarter kedua saat Los Angeles Lakers kalah 124-114 dari Denver Nuggets. Sebuah capaian yang manis-getir bagi "Raja Pencetak Skor".
"Menjadi pemain pertama yang meraih capaian ini, itu sangat keren. Di liga ini, ketika Anda mengetahui sejarahnya, pemain-pemain hebat yang telah ada di liga ini, dan saat kamu melihat beberapa pemain hebat di lapangan tadi, itu adalah pengalaman yang luar biasa untuk bersaing," ujar James.
"Tapi bagi saya, yang terpenting, seperti biasa, adalah untuk memenangkan pertandingan, dan saya tidak senang capaian ini terjadi dalam kekalahan," lanjutnya.
Ini bukan kali pertama LeBron James mencatat sejarah di papan skor sepanjang masa NBA. Setahun sebelumnya, James juga mencetak sejarah baru dengan memecahkan rekor poin tertinggi yang pernah ada sebelumnya.
Capaian poin LeBron James secara signifikan melampaui rekor yang dipegang oleh legenda Lakers lainnya Kareem Abdul-Jabbar sebesar 38.387 poin pada 7 Februari 2023 saat melawan Oklahoma City Thunder. James mencapai capaian ini dalam 1.475 pertandingan musim reguler, dengan mencetak poin dua digit dalam 1.205 pertandingan terakhir.
Dalam rentang waktu karier NBA-nya, yang pada musim 2023-2024 ini adalah musim ke-21, James berhasil menghindari cedera besar. James diperkirakan akan mencatat rataan 25 poin per gim selama 20 musim NBA berturut-turut apabila berhasil menyelesaikan rata-rata tersebut di musim ini. Sebuah konsistensi performa yang luar biasa sejak dia berusia 18 tahun sampai rambutnya mulai terlihat beruban di umur 39 tahun sekarang ini.
Selain mencetak poin, James juga mencatatkan namanya di daftar atas papan statistik lainnya di NBA. Dia berada di peringkat keempat dalam daftar assist sepanjang masa dengan 10.847 umpan matang. Dia menambahkan 9 asist lagi dalam pertandingan melawan Denver Nuggets akhir pekan lalu. LeBron James mencatatkan rata-rata 7,35 asist per pertandingan, termasuk dalam sepuluh besar pencetak assist tertinggi sepanjang sejarah liga.
Pelatih Denver Nuggets, Michael Malone, yang pernah bekerja bersama James selama lima musim saat dia menjadi asisten pelatih di Cleveland Cavaliers dari 2005 hingga 2010, melihat dedikasi James di berbagai bidang. Malone menyebut bahwa James memprioritaskan menjaga kondisi fisiknya dalam keadaan prima sejak awal, meskipun perebutan gelar pencetak poin tertinggi dalam sejarah NBA tidak terpikirkan sama sekali saat itu.
Michael Malone menyampaikan pandangannya tentang kombinasi ketahanan fisik dan keunggulan LeBron James dalam keahlian bermain bola basket.
"Saya ingat ketika kami berada di Cleveland, dia berada di gym dengan pelatih kekuatan kami, dan tidak mungkin dia melakukan hal-hal ini pada tahap kariernya jika dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk menjaga kondisi tubuhnya, pola makan, tidur, semuanya yang begitu penting," kata Malone.
Baca juga: NBA: Kalahkan Lakers 124-114, Nuggets rusak momen 40 ribu poin LeBron
Melampaui 40.000 poin
Ketahanan dan konsistensi performa James dalam jangka waktu yang panjang adalah hal yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain yang mungkin mencapai 40.000 poin. Untuk mencapai pencapaian yang sama, pemain center Nuggets, Nikola Jokic, yang kerap menjadi mesin poin sekaligus langganan triple-double, perlu mencetak rata-rata 25 poin dalam 1.057 pertandingan berikutnya.
Bila Jokic berada dalam level konsistenti tersebut, rekor James diperkirakan akan terpecahkan dalam waktu hampir 13 musim penuh. Dengan syarat, Jokic harus menjalaninya tanpa cedera atau kejadian tak terduga lainnya, sampai usia 41 tahun tanpa penurunan performa.
Bintang Dallas Mavericks, Luka Doncic, juga dilihat sebagai kandidat yang mungkin untuk mencapai pencapaian serupa. Rata-rata poin per gim yang dihasilkan Doncic mencapai 28,51 poin. Performa tersebut menempatkan Doncic di posisi ketiga dalam sejarah NBA untuk urusan poin per gim, berada di belakang Michael Jordan (30,12) dan Wilt Chamberlain (30,07). Namun, Doncic membutuhkan waktu 1.022 pertandingan lagi untuk bisa menyamai capaian 40.000 poin LeBron James. Jika skenario itu berjalan lancar, Doncic diprediksi akan mencapai level James di musim 2036-2037.
Namun apakah mungkin James mencapai 50.000 poin setelah semua ini? Jika mengesampingkan usia James, namun tetap mempertahankan rata-rata 25 poin per gim yang dibuatnya seperti dia menjalani musim profesional ke-21nya pada usia 39 tahun, capaian 50.000 poin mungkin bisa diraih oleh James pada musim 2031-2032, atau saat usianya 47 tahun.
Walau terlihat sangat tidak masuk akal, Malone tidak menutup kemungkinan tersebut.
"Jika Anda melihatnya dengan jarak, Anda akan terpesona dengan ketahanannya. Tapi dia bukan hanya bermain. Dia bermain secara efektif," kata Malone.
James merupakan satu-satunya pemain yang mungkin mencapai rekor yang tidak akan pernah dipecahkan lagi. Tapi, tidak ada yang mustahil dalam olahraga.
"Ada beberapa hal yang tidak pernah kita pikir akan terjadi. Saya kira selama bertahun-tahun orang-orang mengatakan rekor Kareem tidak akan terpecahkan, namun saya mampu melampauinya. Tapi seperti yang saya katakan, Anda harus memiliki keberuntungan yang bagus, Anda harus bermain dengan tingkat yang tinggi dalam waktu yang lama," kata James.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
James melakukan drive, melewati Michael Porter Jr. dengan putaran 360 derajat, dan berhasil mencetak layup pada 10 menit 39 detik waktu tersisa di kuarter kedua saat Los Angeles Lakers kalah 124-114 dari Denver Nuggets. Sebuah capaian yang manis-getir bagi "Raja Pencetak Skor".
"Menjadi pemain pertama yang meraih capaian ini, itu sangat keren. Di liga ini, ketika Anda mengetahui sejarahnya, pemain-pemain hebat yang telah ada di liga ini, dan saat kamu melihat beberapa pemain hebat di lapangan tadi, itu adalah pengalaman yang luar biasa untuk bersaing," ujar James.
"Tapi bagi saya, yang terpenting, seperti biasa, adalah untuk memenangkan pertandingan, dan saya tidak senang capaian ini terjadi dalam kekalahan," lanjutnya.
Ini bukan kali pertama LeBron James mencatat sejarah di papan skor sepanjang masa NBA. Setahun sebelumnya, James juga mencetak sejarah baru dengan memecahkan rekor poin tertinggi yang pernah ada sebelumnya.
Capaian poin LeBron James secara signifikan melampaui rekor yang dipegang oleh legenda Lakers lainnya Kareem Abdul-Jabbar sebesar 38.387 poin pada 7 Februari 2023 saat melawan Oklahoma City Thunder. James mencapai capaian ini dalam 1.475 pertandingan musim reguler, dengan mencetak poin dua digit dalam 1.205 pertandingan terakhir.
Dalam rentang waktu karier NBA-nya, yang pada musim 2023-2024 ini adalah musim ke-21, James berhasil menghindari cedera besar. James diperkirakan akan mencatat rataan 25 poin per gim selama 20 musim NBA berturut-turut apabila berhasil menyelesaikan rata-rata tersebut di musim ini. Sebuah konsistensi performa yang luar biasa sejak dia berusia 18 tahun sampai rambutnya mulai terlihat beruban di umur 39 tahun sekarang ini.
Selain mencetak poin, James juga mencatatkan namanya di daftar atas papan statistik lainnya di NBA. Dia berada di peringkat keempat dalam daftar assist sepanjang masa dengan 10.847 umpan matang. Dia menambahkan 9 asist lagi dalam pertandingan melawan Denver Nuggets akhir pekan lalu. LeBron James mencatatkan rata-rata 7,35 asist per pertandingan, termasuk dalam sepuluh besar pencetak assist tertinggi sepanjang sejarah liga.
Pelatih Denver Nuggets, Michael Malone, yang pernah bekerja bersama James selama lima musim saat dia menjadi asisten pelatih di Cleveland Cavaliers dari 2005 hingga 2010, melihat dedikasi James di berbagai bidang. Malone menyebut bahwa James memprioritaskan menjaga kondisi fisiknya dalam keadaan prima sejak awal, meskipun perebutan gelar pencetak poin tertinggi dalam sejarah NBA tidak terpikirkan sama sekali saat itu.
Michael Malone menyampaikan pandangannya tentang kombinasi ketahanan fisik dan keunggulan LeBron James dalam keahlian bermain bola basket.
"Saya ingat ketika kami berada di Cleveland, dia berada di gym dengan pelatih kekuatan kami, dan tidak mungkin dia melakukan hal-hal ini pada tahap kariernya jika dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk menjaga kondisi tubuhnya, pola makan, tidur, semuanya yang begitu penting," kata Malone.
Baca juga: NBA: Kalahkan Lakers 124-114, Nuggets rusak momen 40 ribu poin LeBron
Melampaui 40.000 poin
Ketahanan dan konsistensi performa James dalam jangka waktu yang panjang adalah hal yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain yang mungkin mencapai 40.000 poin. Untuk mencapai pencapaian yang sama, pemain center Nuggets, Nikola Jokic, yang kerap menjadi mesin poin sekaligus langganan triple-double, perlu mencetak rata-rata 25 poin dalam 1.057 pertandingan berikutnya.
Bila Jokic berada dalam level konsistenti tersebut, rekor James diperkirakan akan terpecahkan dalam waktu hampir 13 musim penuh. Dengan syarat, Jokic harus menjalaninya tanpa cedera atau kejadian tak terduga lainnya, sampai usia 41 tahun tanpa penurunan performa.
Bintang Dallas Mavericks, Luka Doncic, juga dilihat sebagai kandidat yang mungkin untuk mencapai pencapaian serupa. Rata-rata poin per gim yang dihasilkan Doncic mencapai 28,51 poin. Performa tersebut menempatkan Doncic di posisi ketiga dalam sejarah NBA untuk urusan poin per gim, berada di belakang Michael Jordan (30,12) dan Wilt Chamberlain (30,07). Namun, Doncic membutuhkan waktu 1.022 pertandingan lagi untuk bisa menyamai capaian 40.000 poin LeBron James. Jika skenario itu berjalan lancar, Doncic diprediksi akan mencapai level James di musim 2036-2037.
Namun apakah mungkin James mencapai 50.000 poin setelah semua ini? Jika mengesampingkan usia James, namun tetap mempertahankan rata-rata 25 poin per gim yang dibuatnya seperti dia menjalani musim profesional ke-21nya pada usia 39 tahun, capaian 50.000 poin mungkin bisa diraih oleh James pada musim 2031-2032, atau saat usianya 47 tahun.
Walau terlihat sangat tidak masuk akal, Malone tidak menutup kemungkinan tersebut.
"Jika Anda melihatnya dengan jarak, Anda akan terpesona dengan ketahanannya. Tapi dia bukan hanya bermain. Dia bermain secara efektif," kata Malone.
James merupakan satu-satunya pemain yang mungkin mencapai rekor yang tidak akan pernah dipecahkan lagi. Tapi, tidak ada yang mustahil dalam olahraga.
"Ada beberapa hal yang tidak pernah kita pikir akan terjadi. Saya kira selama bertahun-tahun orang-orang mengatakan rekor Kareem tidak akan terpecahkan, namun saya mampu melampauinya. Tapi seperti yang saya katakan, Anda harus memiliki keberuntungan yang bagus, Anda harus bermain dengan tingkat yang tinggi dalam waktu yang lama," kata James.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024