Bojonegoro - Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, mengusulkan situs Mlawatan di Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro dilakukan penggalian purbakala (ekskavasi), dengan ditemukannya tumpukkan batu bata kuno di situs itu.
"Penggalian purbakala dibutuhkan untuk memastikan keberadaan kerajaan Malwapati dengan rajanya Prabu Anglingdarma, memang ada di situs Mlawatan," kata seorang penyusun buku Petilasan Prabu Anglingdarma dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Sukari di Bojonegoro, Senin.
Ia menjelaskan, warga Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu, yang dipimpin Rochman (59) pada 11 November telah melakukan penggalian secara tradisional di lokasi situs Mlawatan.
Dari hasil penggalian itu, lanjutnya, ditemukan tumpukkan batu bata kuno, memanjang. Dari identifikasi sementara, batu bata kuno di lokasi ada tiga macam masing-masing berukuran 20 X 20 cm, 30 X 30 cm dan 40 X 40 cm, semuanya memiliki ketebalan yang sama yakni lima centimeter.
Di samping itu, Rochman juga menemukan pecahan keramik mirip vas bunga juga di sekitar lokasi situs Mlawatan. Batu bata kuno itu, lanjutnya, jelas jauh lebih besar dibandingkan dengan batu bata, di jaman sekarang yang ukurannya hanya 10 X 20 cm dengan ketebalan tiga centimeter.
"Kami ikut menunggui penggalian, pelaksanaannya malam hari, lokasinya arah tenggara pendopo yang ada di lokasi situs," ucapnya, mengungkapkan.
Menurut dia, penggalian dilakukan paling dalam sekitar 0,50 meter dan ditemukan tumpukkan batu bata kuno memanjang."Penggalian panjangnya ada kalau 1,5 meter," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, temuan tumpukkan batu bata kuno tersebut, kemudian ditutup tanah kembali. Meski demikian, proses penggalian dan ditemukannya tumpukkan batu bata kuno itu, sempat diabadikan dan masuk dalam laporan buku Petilasan Prabu Anglingdarma.
"Ini foto-foto batu batanya," jelasnya, sambil memperlihatkan foto yang ada di dalam buku Petilasan Prabu Anglingdarma yang disusun atas permintaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011