Puluhan juru sembelih halal atau yang biasa disebut dengan "Juleha" di wilayah Kota Batu menerima sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Heru Yulianto, Kamis, mengatakan bahwa penyerahan sertifikat tersebut merupakan hasil dari pelatihan juleha yang digelar pada akhir tahun 2023.
"Pelatihan ini melibatkan 35 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pedagang daging ayam, kelinci, kambing, serta para juru sembelih sapi dan takmir masjid," kata Heru.
Heru menjelaskan dari total juru sembelih yang mengikuti program tersebut pada Desember 2023, sebanyak 32 orang dinyatakan lulus dan menunjukkan komitmen untuk menjadi juru sembelih profesional.
Menurutnya, para peserta yang dinyatakan lulus tersebut dinilai mampu memastikan kehalalan produk daging dihasilkan. BNSP merupakan lembaga independen yang dibentuk pemerintah.
Sertifikat kompetensi dari BNSP hanya diberikan pada tenaga kerja yang telah sesuai dengan standar kompetensi kerja yang dipersyaratkan, seperti memiliki keterampilan, kompetensi dan sikap kerja tertentu.
"Dari 35 peserta, 32 di antaranya dinyatakan lulus karena mampu menunjukkan komitmennya untuk menjadi profesional di bidangnya, serta mampu memastikan kehalalan produk daging dihasilkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menambahkan penyerahan sertifikat tersebut penting untuk mendukung program wisata halal.
Sebab, kata dia, "Juleha" berperan dalam memastikan produksi daging yang berkualitas dan aman untuk bahan pangan.
"Dengan 'Juleha' yang bersertifikat diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan menginspirasi juru sembelih lainnya untuk mengutamakan kehalalan dalam proses penyembelihan," ujar Aries.
Selain itu, Aries menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam memperkuat wisata halal di Kota Batu.
Dengan kerja sama yang baik, kata dia, Kota Batu diharapkan menjadi destinasi wisata favorit dan memberikan kontribusi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga dengan adanya sertifikasi kompetensi bagi para 'Juleha' ini produk daging yang dihasilkan dapat berkualitas, aman, dan halal untuk dikonsumsi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024