Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  

Pada tahun 2020, IPM Kabupaten Kediri di angka 72,05 terus bertumbuh menjadi 73,96 di tahun 2023. Angka tersebut melampaui capaian provinsi 73,38 dan nasional sebesar 73,55 di tahun lalu. 
 
"Kenaikan IPM diindikatori oleh bidang pendidikan dan kesehatan yang mengalami kenaikan secara signifikan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kediri Solahudin di Kediri, Selasa.

Ia mengungkapkan, pada sektor pendidikan, rata lama sekolah juga berdampak pada peningkatan IPM di Kabupaten Kediri. Di tahun 2020 angka rata sekolah Kabupaten Kediri 8,02 dan membaik menjadi 8,24 di tahun 2023. 

Pihaknya menambahkan, terobosan dalam membuat boarding school di Kabupaten Kediri juga berdampak langsung terhadap IPM. Pasalnya, terdapat masyarakat miskin di setiap kecamatan bisa meneruskan jenjang sekolah ke tingkat menengah atas. 
 
Selain itu, bantuan pembiayaan sekolah melalui beasiswa GNOTA juga berdampak positif. Jumlah penerima kini sudah mencapai 9.053 anak pada 2023. 

"Selain itu, Bupati juga mempunyai kebijakan penambahan sekolah di blank zone. Tahun ini dimulai dari SMP 2 Ngasem,” terangnya. 

Sedangkan di bidang kesehatan, peningkatan IPM ini dikatrol oleh peningkatan angka harapan hidup yang telah menyentuh 73,27 di tahun 2023 lalu. Hal ini disebabkan tercapainya Universal Health Coverage (UHC) di wilayah tersebut yang telah mencapai 95,84 persen, sehingga hampir seluruh warga di Kabupaten Kediri telah memiliki jaminan kesehatan.  

Dengan itu, diharapkan dapat menekan angka kematian ibu (AKI) sekaligus angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Kediri. Adapun AKB pada 2020 sebesar 162 turun signifikan menjadi 122 di tahun 2023. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noor


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024