Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana merealisasikan berbagai program kesehatan termasuk penyediaan mobil siaga yang ada di desa-desa. 

Bupati mengemukakan selain untuk menunjang pelayanan pemerintah desa, mobil siaga ini juga diperuntukkan untuk mengantar warga untuk mengakses layanan kesehatan.

"Terutama dalam mengakses layanan kesehatan. Mobil siaga ini bisa digunakan untuk mengantarkan warga ke rumah sakit," katanya di Kediri, Selasa.

Bupati juga selalu menekankan kepada jajarannya, bahwa program yang dilaksanakan harus memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. 

Di sektor kesehatan, berbagai langkah yang telah dilakukan harus diimbangi kualitas pelayanan dari tenaga kesehatan.

Pihaknya memastikan akan terus memantau kualitas pelayanan yang diberikan petugas kesehatan baik itu rumah sakit daerah maupun puskesmas.

Selain itu, juga ada program peningkatan kesehatan masyarakat dengan memperhatikan akses sarana sanitasi dasar dengan tujuan untuk mewujudkan Open Defecation Free (ODF) atau masyarakat bebas dari buang air besar di sembarang tempat.

Pada tahun 2022, terbit surat edaran (SE) bupati tentang percepatan 0 persen perilaku buang air besar sembarangan di Kabupaten Kediri tahun 2023. Untuk mewujudkan itu pemerintah daerah menggandeng berbagai pihak mulai tingkat kecamatan, desa bahkan swasta. 

Selain menggiatkan sosialisasi ke masyarakat, dilakukan pula program bantuan untuk sanitasi terutama jambanisasi. Hasilnya, Desember 2023 sebanyak 343 desa dan 1 kelurahan atau 26 kecamatan yang ada di Kabupaten sudah 100 persen ODF. 

Bahkan, atas berbagai program dan capaian yang dilakukan pada November 2023 Pemerintah Kabupaten Kediri mendapatkan penghargaan Swati Saba Padapa dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan ini diterima karena Kabupaten Kediri telah memenuhi 9 tatanan nilai kabupaten sehat. 

Disisi lain, tercapainya ODF, selain menjadikan lingkungan bersih dan sehat juga mendukung program penanganan stunting. Mas Dhito mendorong semua jajaran di pemerintah Kabupaten Kediri untuk bersinergi dalam penanganan stunting. 

Hasilnya kasus stunting terus mengalami penurunan. Berdasarkan data bulan timbang, kasus stunting pada 2021 secara prosentase  14,10 persen, turun menjadi 10,23 persen di 2022 dan pada 2023 berhasil turun pada 9,53 persen. 

"Kita harus punya target, ke depan targetnya zero stunting, tidak lagi single digit," kata Bupati Dhito. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noor


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024