Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merampungkan pembangunan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi dari hasil riset program "Matching Fund 2023".
Rektor ITS Prof. Dr. Mochamad Ashari, M. Eng, IPU, Aeng menjelaskan program "Matching Fund 2023" didanai senilai Rp1,36 miliar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dunia industri.
"Terpilih mitra industri PT Adiluhung Saranasegara Indonesia untuk bekerja sama dengan kami dalam mengerjakan riset ini," katanya kepada wartawan usai meluncurkan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin.
Perusahaan galangan kapal yang berlokasi di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, itu mendampingi sebanyak 15 mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan ITS selama riset yang dikerjakan sejak Juni - Desember 2023.
Ashari menjelaskan dinamakan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi karena tidak hanya semata melayani navigasi bagi kapal-kapal di alur pelayaran.
"Salah satunya wahana apung ini juga menyediakan fasilitas charging station sehingga bermanfaat bagi kapal-kapal bertenaga listrik yang kehabisan daya di tengah pelayarannya," katanya.
Selain itu juga memiliki fasilitas desalinasi air laut menjadi tawar berkapasitas 2,5 ton yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengisian oleh kapal-kapal yang dalam pelayarannya kehabisan air bersih.
"Masih banyak lagi fungsi-fungsi yang lain. Di antaranya bisa digunakan untuk melayani workshop di tengah laut bagi awak kapal dan nelayan. Juga ada mesin pembuat es untuk pengawet ikan bagi nelayan," ujarnya.
Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami menegaskan bahwa hasil riset yang dikerjakan bersama ITS masih prototipe sehingga ukurannya bisa berubah.
"Untuk berikutnya tentu kami membuka diri untuk industri lainnya, seperti perusahaan galangan kapal, atau Kementerian, Direktorat Navigasi, maupun yang lainnya untuk bisa melakukan pembangunan kebutuhan fasilitas seperti ini di Adiluhung yang siap melayani bersama ITS," katanya.
Penasihat Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Bambang Haryo Soekartono menyebut pembangunan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi yang tercipta dari hasil riset salah satunya telah menjawab permasalahan navigasi.
"Sebagai rambu bagi kapal-kapal di alur pelayaran, seringkali peralatan navigasi yang telah dipasang di laut oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut hilang dicuri," ujarnya.
BHS, sapaan akrabnya, mengapresiasi pembangunan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi yang telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang terhubung dengan petugas di darat.
Selain terpasang CCTV, wahana apung tersebut juga dilengkapi suar voice. Alarm akan berbunyi ketika terdeteksi ada kapal yang mendekati. Jika terlalu dekat, petugas di darat bisa menghalaunya dengan peringatan agar menjauh melalui alat pengeras suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Rektor ITS Prof. Dr. Mochamad Ashari, M. Eng, IPU, Aeng menjelaskan program "Matching Fund 2023" didanai senilai Rp1,36 miliar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dunia industri.
"Terpilih mitra industri PT Adiluhung Saranasegara Indonesia untuk bekerja sama dengan kami dalam mengerjakan riset ini," katanya kepada wartawan usai meluncurkan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin.
Perusahaan galangan kapal yang berlokasi di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, itu mendampingi sebanyak 15 mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan ITS selama riset yang dikerjakan sejak Juni - Desember 2023.
Ashari menjelaskan dinamakan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi karena tidak hanya semata melayani navigasi bagi kapal-kapal di alur pelayaran.
"Salah satunya wahana apung ini juga menyediakan fasilitas charging station sehingga bermanfaat bagi kapal-kapal bertenaga listrik yang kehabisan daya di tengah pelayarannya," katanya.
Selain itu juga memiliki fasilitas desalinasi air laut menjadi tawar berkapasitas 2,5 ton yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengisian oleh kapal-kapal yang dalam pelayarannya kehabisan air bersih.
"Masih banyak lagi fungsi-fungsi yang lain. Di antaranya bisa digunakan untuk melayani workshop di tengah laut bagi awak kapal dan nelayan. Juga ada mesin pembuat es untuk pengawet ikan bagi nelayan," ujarnya.
Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami menegaskan bahwa hasil riset yang dikerjakan bersama ITS masih prototipe sehingga ukurannya bisa berubah.
"Untuk berikutnya tentu kami membuka diri untuk industri lainnya, seperti perusahaan galangan kapal, atau Kementerian, Direktorat Navigasi, maupun yang lainnya untuk bisa melakukan pembangunan kebutuhan fasilitas seperti ini di Adiluhung yang siap melayani bersama ITS," katanya.
Penasihat Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Bambang Haryo Soekartono menyebut pembangunan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi yang tercipta dari hasil riset salah satunya telah menjawab permasalahan navigasi.
"Sebagai rambu bagi kapal-kapal di alur pelayaran, seringkali peralatan navigasi yang telah dipasang di laut oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut hilang dicuri," ujarnya.
BHS, sapaan akrabnya, mengapresiasi pembangunan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi yang telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang terhubung dengan petugas di darat.
Selain terpasang CCTV, wahana apung tersebut juga dilengkapi suar voice. Alarm akan berbunyi ketika terdeteksi ada kapal yang mendekati. Jika terlalu dekat, petugas di darat bisa menghalaunya dengan peringatan agar menjauh melalui alat pengeras suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024