Pamekasan - Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun mengemukakan bahwa sesuai data dari Badan Pusat Statistik, jumlah orang buta huruf di wilayahnya sebanyak 3.232.000 orang. Di sela-sela pembukaan pameran produk unggulan dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional di Lapangan Bakorwil IV, Pamekasan, Jumat, ia menjelaskan, ada 10 kabupaten di Jatim yang masyarakatnya masih banyak belum bisa membaca dan menulis, seperti Kabupaten Jember, Situbondo, Bojonegoro, termasuk di Madura. "Kalau di Madura ini terbanyak berdasarkan data kami di Kabupaten Sumenep, lalu di Kabupaten Sampang," kata Harun menjelaskan. Usia warga yang buta huruf di Jawa Timur umumnya kebanyakan antara usia 45 hingga 60 dan mayoritas merupakan kaum perempuan. Setiap tahun, kata dia, pemerintah berupaya memberantas angka buta huruf di Jawa Timur ini sebanyak 500.000 orang. "Kami berharap tahun 2014 nanti, angka buta huruf di Jatim ini nol, sebagaimana sudah terjadi di sejumlah daerah semisal Surabaya, Sidoarjo dan Kota Malang. Di sana sudah tidak ada warga yang buta huruf," kata Harun menjelaskan. Menurut dia, jumlah warga buta huruf ini berbanding lurus dengan perekonomian masyarakat di Jawa Timur dan pada umumnya. Daerah yang banyak warga buta hurufnya, sektor perekonomian juga kurang berkembang dengan baik. "Makanya kami terus mendorong agar pendidikan nonformal berupa kelompok bimbingan belajar ini terus ditingkatkan sebagai upaya untuk menekan angka buta huruf yang ada di Jawa Timur ini," kata Harun menjelaskan. Ia juga mengajak kepada para kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota di Jatim agar terus berupaya maksimal memberantas buta huruf di daerahnya dengan meningkatkan peran aktif kelompok bimbingan masyarakat yang ada di wilayah itu. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011