Surabaya - Dewan Pimpinan Pusat PDIP menginstruksikan seluruh jajaran partai mengibarkan bendera setengah tiang guna memberi penghormatan terakhir atas meninggalnya Sekjen DPP PDIP periode 2000-2005 Ir H Sutjipto (24/11).
"Kepada seluruh jajaran partai, kami instruksikan untuk mengibarkan bendera partai setengah tiang di kantor masing-masing selama tiga hari," kata Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo di rumah duka, Jl Pakis Tirtosari Nomer 18 Surabaya, Jumat.
Menurut Tjahjo, pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terakhir dari keluarga besar PDIP kepada almarhum.
"Bagi partai, Pak Tjip (sapaan akrab Sutjipto) tidak sekadar seorang pejuang, namun bersama Megawati Soekarnoputri, beliau merupakan sosok kharismatik yang berhasil meletakkan dasar-dasar perjuangan partai yang bermartabat melawan kezaliman pemerintahan otoriter (orba) ketika itu," katanya.
Pak Tjip secara konsisten melakukan perlawanan tatkala SK DPP Nomor 034 yang menetapkan dirinya sebagai Ketua DPD PDIP Jatim tidak diakui penguasa saat itu. Tekanan dari penguasa justru dijadikan momentum untuk mengristalisasi semangat juang.
"PDIP sungguh berduka atas perginya seorang pejuang partai seperti Pak Tjip. Semangat juang yang diberikan harus menjadi suri tauladan bagi generasi penerus PDIP," katanya.
Oleh karena itu, partai juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk merenungkan kembali perjuangan yang sudah dilakukan mantan Wakil Ketua MPR tersebut.
"Agar menjadi spirit untuk mewujudkan impian beliau, yakni PDIP yang semakin menyatu dengan rakyat, khususnya rakyat miskin. Atau, mereka yang diperlakukan tidak adil," katanya.
Secara terpisah, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi sebagai kolega almarhum sesama pegiat organisasi ketika dihubungi per telepon, menilai almarhum merupakan seorang nasionalis sejati.
"Saya turut berduka dan mendoakan almarhum 'khusnul khotimah' (mengalami akhir kehidupan yang baik di mata Allah SWT), karena beliau memang sosok teladan yang punya karakter dan selalu mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi atau keluarga," katanya.
Bagi Hasyim Muzadi yang pernah menjadi Ketua PWNU Jatim saat almarhum Sutjipto memimpin DPD PDIP Jatim, Pak Tjip adalah seorang ideolog marhaen yang militan. "Komitmen kerakyatannya patut diteladani semua orang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011