Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir enggan memasang target untuk tim nasional putri Indonesia dalam Piala Asia atau AFC Asia Cup U-17.
Erick mengatakan dengan tidak memasang target bukan berarti PSSI memberi perlakuan spesial namun ingin memberikan kesempatan dan waktu bagi pelatih baru timnas putri, Satoru Mochizuki.
"Tentu sebagai tuan rumah AFC U-17 nanti, ya saya enggak mau ada target dulu. Jangan media (bilang), kok enggak ada target? Pelatih yang lain ditarget, ya sabar, orang baru datang langsung ditarget, pencarian talenta saja belum keliatan seperti apa," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
PSSI baru saja menujuk Satoru Mochizuki untuk menangani timnas sepak bola putri Indonesia dalam kontrak dua tahun.
Baca juga: Ketum PSSI: Pemasangan VAR terlambat karena faktor SDM wasit
Mochizuki juga akan menakhodai timnas putri U-17 pada AFC Asia Cup U-17 yang akan berlangsung di Bali pada April mendatang.
Erick menguraikan tim yang akan berlaga dalam Piala Asia U-17 akan menjadi cikal bakal tim jangka panjang yang diproyeksikan berlaga dalam Piala Dunia U-17, Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia senior.
"Ini sebagai cikal bakal pembentukan tim kita jaga panjang. Kita memetakan kapan kejuaraan dunia U-17, kejuaraan dunia U-20 dan kejuaraan dunia senior. ini yang kita susun dimulai dari tim U 17 AFC yang kita persiapkan tahun ini," ujar mantan presiden Inter Milan itu.
PSSI saat ini mempersiapkan cetak biru selama 10 tahun untuk sepak bola putri dengan target Piala Dunia 2035.
"Tadi kita (dengan Satoru Mochizuki) sudah bersepakat membuat cetak biru (sepak bola putri) untuk 10 tahun. Tadinya saya bicara lima tahun, tapi pelatih bilang enggak, dia mau sepuluh tahun. Inilah yang kita namakan tentu keberlanjutan ini penting, program ini kita akan jalankan secara serius," kata Erick.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Erick mengatakan dengan tidak memasang target bukan berarti PSSI memberi perlakuan spesial namun ingin memberikan kesempatan dan waktu bagi pelatih baru timnas putri, Satoru Mochizuki.
"Tentu sebagai tuan rumah AFC U-17 nanti, ya saya enggak mau ada target dulu. Jangan media (bilang), kok enggak ada target? Pelatih yang lain ditarget, ya sabar, orang baru datang langsung ditarget, pencarian talenta saja belum keliatan seperti apa," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
PSSI baru saja menujuk Satoru Mochizuki untuk menangani timnas sepak bola putri Indonesia dalam kontrak dua tahun.
Baca juga: Ketum PSSI: Pemasangan VAR terlambat karena faktor SDM wasit
Mochizuki juga akan menakhodai timnas putri U-17 pada AFC Asia Cup U-17 yang akan berlangsung di Bali pada April mendatang.
Erick menguraikan tim yang akan berlaga dalam Piala Asia U-17 akan menjadi cikal bakal tim jangka panjang yang diproyeksikan berlaga dalam Piala Dunia U-17, Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia senior.
"Ini sebagai cikal bakal pembentukan tim kita jaga panjang. Kita memetakan kapan kejuaraan dunia U-17, kejuaraan dunia U-20 dan kejuaraan dunia senior. ini yang kita susun dimulai dari tim U 17 AFC yang kita persiapkan tahun ini," ujar mantan presiden Inter Milan itu.
PSSI saat ini mempersiapkan cetak biru selama 10 tahun untuk sepak bola putri dengan target Piala Dunia 2035.
"Tadi kita (dengan Satoru Mochizuki) sudah bersepakat membuat cetak biru (sepak bola putri) untuk 10 tahun. Tadinya saya bicara lima tahun, tapi pelatih bilang enggak, dia mau sepuluh tahun. Inilah yang kita namakan tentu keberlanjutan ini penting, program ini kita akan jalankan secara serius," kata Erick.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024