Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur Firdaus Suudi mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menghormati hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Hal tersebut sejalan dengan imbauan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang mengajak semua pihak dapat menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil pemilu dengan sikap legawa, satria dan kenegarawanan dengan semangat berbangsa dan bernegara yang positif," kata Firdaus dalam siaran pers di Surabaya, Kamis.

Pemilu merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Pemilu yang damai bukan hanya menghasilkan pemerintahan yang sah, tapi juga mencerminkan kekuatan demokrasi yang kuat dan konsolidasi politik yang matang.

"Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang di tengah perhitungan, kita tunggu sampai hasil resminya dikeluarkan. Kita jadikan Pemilu 2024 penuh ketertiban untuk mewujudkan stabilitas politik, dan mengembangkan sistem demokrasi yang berkualitas," ujar Firdaus.

Baca juga: Miftahul Firdaus Su'udi terpilih jadi Ketua Umum DPD IMM Jawa Timur

Firdaus mengingatkan agar dalam perbedaan politik, masyarakat tetap mengedepankan rasa hormat antara satu dengan yang lainnya.

Menurutnya, perdebatan politik lantaran perbedaan pilihan yang masih dalam konteks kesantunan akan menghindarkan masyarakat dari dampak buruk pemilu yakni perpecahan sosial yang berlebihan.

"Masyarakat harus menghindarkan diri dari perdebatan yang mengandung unsur ujaran kebencian, pasca pemilu ini jangan saling serang di media sosial," katanya.

Selanjutnya, Firdaus juga mengajak pasca pemilu ini seluruh masyarakat untuk bersatu kembali, sehingga tidak ada perpecahan. Masyarakat dapat menyikapi perbedaan pilihan politik dengan berbesar hati.

"Pemilu sudah menjadi agenda lima tahunan, artinya sudah biasa," ucapnya.

Firdaus menegaskan sikap legawa diperlukan dalam menghadapi Pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang disepakati dalam penyelenggaraan negara tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik, perbedaan merupakan sebuah kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana.

"Setelah Pemilu selesai, semua pihak harus menghormati hasil yang dihasilkan oleh proses demokrasi. Apapun hasilnya, perdamaian dan stabilitas politik harus tetap dijaga. Karena gagal merespons hasil pemilu dengan baik dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang berpotensi membahayakan keutuhan negara," kata Firdaus.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024