Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) menekankan inovasi dan digitalisasi di era modern menjadi kunci untuk memperkuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Salah satunya disosialisasikan melalui seminar nasional K3 yang digelar di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada 11 Februari 2024. 

Kegiatan dalam rangkaian peringatan Bulan K3 Nasional itu menghadirkan Dr. Ir. Sugiarto S.C., MS. dari Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang memaparkan materi tentang pentingnya budaya keselamatan, inovasi, dan penerapan teknologi digital dalam menjaga keberlangsungan usaha.

Sugiarto mengungkapkan adopsi teknologi terbaru dan integrasi inovasi dalam praktik K3 dapat meningkatkan efisiensi, akurasi dan ketepatan dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

"Dengan penerapan teknologi canggih, perusahaan dapat memantau dan menganalisa data K3 secara real time, serta merespons potensi bahaya lebih cepat. Sehingga dalam hal ini digitalisasi mempermudah perusahaan melakukan pengawasan K3," ujarnya.
 
Wakil Ketua DK3P Jatim Edi Priyanto menyampaikan seminar nasional K3 kali ini digelar kampus Unusa agar lebih mendekatkan informasi kepada generasi muda. 

"Khususnya terhadap mahasiswa agar mampu mempersiapkan diri menjadi generasi Indonesia Emas tahun 2045," katanya.

Kegiatan seminar tersebut turut diikuti oleh peserta yang berasal dari perwakilan berbagai perusahaan, asosiasi dan komunitas K3, serta pengawas ketenagakerjaan di wilayah Provinsi Jawa Timur. 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024