Seratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIb Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur mengikuti kegiatan simulasi dan sosialisasi pemungutan suara (coblosan) yang digelar KPU setempat, Rabu.
Simulasi dilakukan dengan teknis sederhana, yakni warga binaan yang menjadi calon pemilih mengantri lalu bergiliran mencoblos surat suara dan kemudian memasukkan ke kotak suara yang disediakan petugas KPPS.
KPU Tulungagung tidak merancang skenario coblosan yang detail dengan pertimbangan efisiensi waktu dan tujuan utama kegiatan adalah sosialisasi Pemilu 14 Februari dengan sasaran warga binaan berikut seluruh petugas LP.
"Lebih tepatnya, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memastikan teman-teman warga binaan yang telah terdaftar di DPT paham tata cara mencoblos," kata Ketua KPU Tulungagung, Susanah dikonfirmasi di sela kegiatan sosialisasi.
Simulasi di lingkungan LP menjadi atensi karena saat pemungutan suara nanti, KPU menempatkan tiga TPS (tempat pemungutan suara) khusus.
Banyak warga binaan yang memerlukan panduan, karena jumlah mereka terus berubah seiring adanya tahanan titipan maupun narapidana yang masuk maupun keluar.
"Sebab ada pengurangan dan penambahan warga binaan. Warga binaan yang mempunyai hak pilih bisa mengajukan pindah pemungutan suara. Batas akhir permintaan pindah coblos dibatasi hari ini," kata dia.
Setelah hari ini, pendaftaran pemilih dikunci dan tidak bisa diotak-atik lagi.
Jumlah DPT di Lapas Tulungagung sebanyak 683 orang yang terdiri dari warga binaan dan petugas lapas.
Selain jumlah itu ada 24 warga binaan pindahan dari luar kota yang belum dimasukkan dalam DPT di kota asalnya.
"Akan kami masukkan (daftar pemilih) karena itu sudah kewajiban kita, kecuali yang tidak memenuhi syarat," katanya.
Susanah menjelaskan, tidak seluruh warga binaan bisa menggunakan hak pilihnya.
Sebab sebagian warga binaan berasal dari luar kota.
Khusus warga binaan yang berasal dari Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Tulungagung Kota dan Kecamatan Boyolangu bisa menyalurkan hak pilihnya untuk DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan Pilpres.
Sedang yang berasal selain ke tiga kecamatan tersebut disesuaikan dengan daerah asal warga binaan.
"Ada yang dapat dua surat suara, ada yang tiga (surat suara), ada yang empat atau hanya pilpres saja," kata Susanah.
Kepala LP Klas IIB Tulungagung, Budiman Priyatna Kusuma mengatakan, tiga TPS khusus di lingkungan LP Tulungagung akan digunakan oleh 683 warga binaan dan petugas lapas dalam menyalurkan hak pilihnya.
"Untuk petugas sebenarnya bisa mencoblos di TPS masing-masing, tapi kita beri surat tugas untuk mencoblos di Lapas," kata Budiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Simulasi dilakukan dengan teknis sederhana, yakni warga binaan yang menjadi calon pemilih mengantri lalu bergiliran mencoblos surat suara dan kemudian memasukkan ke kotak suara yang disediakan petugas KPPS.
KPU Tulungagung tidak merancang skenario coblosan yang detail dengan pertimbangan efisiensi waktu dan tujuan utama kegiatan adalah sosialisasi Pemilu 14 Februari dengan sasaran warga binaan berikut seluruh petugas LP.
"Lebih tepatnya, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memastikan teman-teman warga binaan yang telah terdaftar di DPT paham tata cara mencoblos," kata Ketua KPU Tulungagung, Susanah dikonfirmasi di sela kegiatan sosialisasi.
Simulasi di lingkungan LP menjadi atensi karena saat pemungutan suara nanti, KPU menempatkan tiga TPS (tempat pemungutan suara) khusus.
Banyak warga binaan yang memerlukan panduan, karena jumlah mereka terus berubah seiring adanya tahanan titipan maupun narapidana yang masuk maupun keluar.
"Sebab ada pengurangan dan penambahan warga binaan. Warga binaan yang mempunyai hak pilih bisa mengajukan pindah pemungutan suara. Batas akhir permintaan pindah coblos dibatasi hari ini," kata dia.
Setelah hari ini, pendaftaran pemilih dikunci dan tidak bisa diotak-atik lagi.
Jumlah DPT di Lapas Tulungagung sebanyak 683 orang yang terdiri dari warga binaan dan petugas lapas.
Selain jumlah itu ada 24 warga binaan pindahan dari luar kota yang belum dimasukkan dalam DPT di kota asalnya.
"Akan kami masukkan (daftar pemilih) karena itu sudah kewajiban kita, kecuali yang tidak memenuhi syarat," katanya.
Susanah menjelaskan, tidak seluruh warga binaan bisa menggunakan hak pilihnya.
Sebab sebagian warga binaan berasal dari luar kota.
Khusus warga binaan yang berasal dari Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Tulungagung Kota dan Kecamatan Boyolangu bisa menyalurkan hak pilihnya untuk DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan Pilpres.
Sedang yang berasal selain ke tiga kecamatan tersebut disesuaikan dengan daerah asal warga binaan.
"Ada yang dapat dua surat suara, ada yang tiga (surat suara), ada yang empat atau hanya pilpres saja," kata Susanah.
Kepala LP Klas IIB Tulungagung, Budiman Priyatna Kusuma mengatakan, tiga TPS khusus di lingkungan LP Tulungagung akan digunakan oleh 683 warga binaan dan petugas lapas dalam menyalurkan hak pilihnya.
"Untuk petugas sebenarnya bisa mencoblos di TPS masing-masing, tapi kita beri surat tugas untuk mencoblos di Lapas," kata Budiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024