Perum Bulog Cabang Bondowoso yang juga membawahi Situbondo menyalurkan sebanyak 20 ton per hari beras program stabilisasi pasokan harga pasar atau beras SPHP dalam upaya menekan lonjakan harga beras di pasaran.
Pemimpin Perum Bulog Bondowoso/Situbondo Hesty Retno Kusumastuti mengatakan Bulog mengirim beras SPHP ke pasar ataupun toko yang sudah bekerjasama setiap hari mendapat suplai hingga 20 ton per hari.
"Jadi, setiap hari pasokan beras SPHP kami kami arahkan ke pasar dan toko. Suplainya juga terpantau rutin," kata Hesty saat dihubungi di Situbondo, Selasa.
Ia menyebutkan, beras SPHP kualitas medium dari Bulog itu dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan oleh pemerintah.
"Jika masih ada pedagang menjual melebihi harga eceran tertinggi maka Bulog tidak akan menyuplai toko tersebut," ujar Hesty.
"Kami juga melakukan kontrol bersama dengan Satgas Pangan Pemkab Situbondo, agar ikut memantau penjualan harga beras SPHP. Kalau ada pedagang nakal, tidak suplai lagi," katanya menambahkan.
Mengenai stok beras di Gudang Bulog Bondowoso/Situbondo, lanjut Hesty, sejauh ini masih aman, dan bahkan hingga sampai Lebaran juga masih aman.
"Stok beras masih aman, ada sekitar 5.000 ton. Untuk kebutuhan bantuan pangan alokasi Januari udah selesai. Dan untuk Februari dan Maret 2024, butuh sekitar 4.000 ton. Jadi stok masih aman hingga Lebaran," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Situbondo Edi Wiyono mengatakan harga beras medium terus mengalami kenaikan harga.
Sebagai upaya stabilisasi harga beras jenis medium, Pemkab Situbondo bekerjasama dengan Bulog, menyalurkan beras SPHP ke sejumlah pasar dan toko beras jenis medium yang harganya Rp10.900 per kilogram.
"Kami juga turut mengawasi penjualan beras SPHP. Dan jika ada yang menjual di atas harga tersebut, laporkan kepada kami dan akan kami tindak lanjuti," kata Edi.
Pantauan di lapangan, harga beras medium dengan kualitas biasa harganya terus melonjak naik hingga menyentuh Rp15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp13.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pemimpin Perum Bulog Bondowoso/Situbondo Hesty Retno Kusumastuti mengatakan Bulog mengirim beras SPHP ke pasar ataupun toko yang sudah bekerjasama setiap hari mendapat suplai hingga 20 ton per hari.
"Jadi, setiap hari pasokan beras SPHP kami kami arahkan ke pasar dan toko. Suplainya juga terpantau rutin," kata Hesty saat dihubungi di Situbondo, Selasa.
Ia menyebutkan, beras SPHP kualitas medium dari Bulog itu dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan oleh pemerintah.
"Jika masih ada pedagang menjual melebihi harga eceran tertinggi maka Bulog tidak akan menyuplai toko tersebut," ujar Hesty.
"Kami juga melakukan kontrol bersama dengan Satgas Pangan Pemkab Situbondo, agar ikut memantau penjualan harga beras SPHP. Kalau ada pedagang nakal, tidak suplai lagi," katanya menambahkan.
Mengenai stok beras di Gudang Bulog Bondowoso/Situbondo, lanjut Hesty, sejauh ini masih aman, dan bahkan hingga sampai Lebaran juga masih aman.
"Stok beras masih aman, ada sekitar 5.000 ton. Untuk kebutuhan bantuan pangan alokasi Januari udah selesai. Dan untuk Februari dan Maret 2024, butuh sekitar 4.000 ton. Jadi stok masih aman hingga Lebaran," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Situbondo Edi Wiyono mengatakan harga beras medium terus mengalami kenaikan harga.
Sebagai upaya stabilisasi harga beras jenis medium, Pemkab Situbondo bekerjasama dengan Bulog, menyalurkan beras SPHP ke sejumlah pasar dan toko beras jenis medium yang harganya Rp10.900 per kilogram.
"Kami juga turut mengawasi penjualan beras SPHP. Dan jika ada yang menjual di atas harga tersebut, laporkan kepada kami dan akan kami tindak lanjuti," kata Edi.
Pantauan di lapangan, harga beras medium dengan kualitas biasa harganya terus melonjak naik hingga menyentuh Rp15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp13.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024