Ketua Umum Jaringan Gawagis (Jaga) Nusantara KH Zahrul Azhar As’ad alias Gus Hans menyebut tingginya elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran di Jawa Timur tak bisa dilepaskan dari peran vital Soekarwo atau Pakde Karwo.

"Dengan gayanya yang senyap dan juga jaringan yang masih sangat kuat di perdesaan, terutama masyarakat yang merasakan sentuhan tangan dinginnya dalam program 'Jatimnomics', masih mendengarkan apa yang disampaikan atau yang dipilih Pakde Karwo," kata Gus Hans melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Selasa.

Langkah taktis Gubernur Jawa Timur periode 2009-2019 itu semakin terlihat ketika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberikan tugas memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

"Saya tahu betul, karena ada beberapa orang kepercayaan menghubungi saya tentang bagaimana gerakan dari Pakde Karwo ini yang menurut saya sangat jauh berbeda, sangat senyap dan rapi," ujarnya.

Ketenangan Soekarwo dalam melaksanakan kinerja politik tak lepas dari pengalaman yang dimilikinya dan dikombinasikan dengan rasionalitas dalam menyosialisasikan Prabowo-Gibran.

"Jadi kalau boleh dikatakan yang dilakukan Pakde Karwo itu fokus kepada below the line (menyasar langsung kalangan yang dituju)," kata dia.

Salah satu lembaga survei yang mencatat potret elektabilitas terkini pasangan Prabowo-Gibran adalah Indikator Politik. Melalui hasil survei 14-19 Januari 2024, tercatat elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai angka 56,2 persen.

Gus Hans menyatakan selain sosok Soekarwo, kinerja simpatisan maupun partai koalisi juga memberikan dampak tingginya elektabilitas pasangan nomor urut 2.

"Saya melihat ini adalah hasil kerja semua pihak yang telah bekerja dan berkeringat lama," ujarnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024