Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru kembali mencatat terjadi getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terekam sekali di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu.

"Pengamatan kegempaan pada Sabtu periode 06.00-12.00 WIB tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 24 mm dan lama gempa 2.330 detik," kata petugas PPGA Semeru, Yadi Yuliandi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang.

Pada aktivitas kegempaan juga tercatat terjadi sebanyak 32 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 61-165 detik.

Pengamatan secara visual bahwa Gunung Semeru jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III, kemudian asap kawah tidak teramati, serta teramati enam kali letusan asap dengan warna asap putih kelabu tinggi asap sekitar 100-200 meter arah timur laut.

Mengingat aktivitas Gunung Semeru pada saat ini pada level III (Siaga) dan potensi awan panas masih sangat tinggi terjadi, maka masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan karena awan panas bisa sewaktu-waktu terjadi.

Masyarakat juga diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Kemudian mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024