Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengharapkan Pos Bloc Surabaya dapat menjadi pusat perkumpulan bagi komunitas-komunitas kreatif, agar kawasan kota lama menjadi bergairah kembali.
"Kami ingin Pos Bloc menjadi pusat perkumpulan komunitas-komunitas di Surabaya, seperti tempat kuliner, komunitas gamer dan sebagainya. Tujuannya nanti jadi titik awal supaya kota lama Surabaya bisa hidup lagi," ujarnya usai kegiatan soft launching Pos Bloc Surabaya, Minggu malam.
Wamen Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Pos Bloc di Surabaya merupakan tempat ketiga yang dibuka oleh BUMN melalui PT Pos Indonesia.
"Ini Pos Bloc ini yang ketiga, kami punya di Pasar Baru Jakarta, Medan, dan sekarang di Surabaya. Surabaya ini lebih unik karena di kawasan kota lama," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak agar semua masyarakat Surabaya dapat memanfaatkan adanya Pos Bloc yang berada di Jalan Kebon Rojo tersebut.
"Sekarang ini sudah ada sekitar 50 sampai 60 persen yang sudah terisi, seperti kuliner salah satunya. Kami mengajak teman-teman komunitas supaya mereka membawa kuliner Surabaya yang lagi trending itu masuk di sini dan menjadi ramai lagi," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, bagi para komunitas yang hendak memakai fasilitas Pos Bloc dengan kegiatan kreatif akan digratiskan.
"Kami buka gratis ini. Buat pameran kami buka gratis. Intinya komunitas untuk fesyen komunitas untuk kuliner atau seni, misalnya mau bikin acara gratis di sini," tuturnya.
"Untuk menarik masyarakat agar mau masuk ke sini juga," tambahnya.
Sebagai informasi, Pos Bloc difungsikan sebagai ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, pertemuan komunitas kreatif, hiburan, pemberdayaan bisnis UKM dan UMKM yang telah dikurasi.
Dibangun di atas lahan seluas 13.950 meter persegi, gedung ini mulanya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, sebuah gedung cagar budaya peninggalan Belanda berusia 1,5 abad.
Gedung ini terkenal dengan sejarahnya yang merupakan tempat Presiden Pertama Ir. Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS).
Maka dari itu Pos Bloc juga menghadirkan Galeri Soekarno sebagai bentuk memorabilia jejak Sang Proklamator di gedung ini.
Selain itu, ada juga Galeri Pos yang menampilkan benda-benda Pos seperti prangko, benda pos jadul, hingga sepeda motor yang digunakan pak Pos.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami ingin Pos Bloc menjadi pusat perkumpulan komunitas-komunitas di Surabaya, seperti tempat kuliner, komunitas gamer dan sebagainya. Tujuannya nanti jadi titik awal supaya kota lama Surabaya bisa hidup lagi," ujarnya usai kegiatan soft launching Pos Bloc Surabaya, Minggu malam.
Wamen Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Pos Bloc di Surabaya merupakan tempat ketiga yang dibuka oleh BUMN melalui PT Pos Indonesia.
"Ini Pos Bloc ini yang ketiga, kami punya di Pasar Baru Jakarta, Medan, dan sekarang di Surabaya. Surabaya ini lebih unik karena di kawasan kota lama," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak agar semua masyarakat Surabaya dapat memanfaatkan adanya Pos Bloc yang berada di Jalan Kebon Rojo tersebut.
"Sekarang ini sudah ada sekitar 50 sampai 60 persen yang sudah terisi, seperti kuliner salah satunya. Kami mengajak teman-teman komunitas supaya mereka membawa kuliner Surabaya yang lagi trending itu masuk di sini dan menjadi ramai lagi," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, bagi para komunitas yang hendak memakai fasilitas Pos Bloc dengan kegiatan kreatif akan digratiskan.
"Kami buka gratis ini. Buat pameran kami buka gratis. Intinya komunitas untuk fesyen komunitas untuk kuliner atau seni, misalnya mau bikin acara gratis di sini," tuturnya.
"Untuk menarik masyarakat agar mau masuk ke sini juga," tambahnya.
Sebagai informasi, Pos Bloc difungsikan sebagai ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, pertemuan komunitas kreatif, hiburan, pemberdayaan bisnis UKM dan UMKM yang telah dikurasi.
Dibangun di atas lahan seluas 13.950 meter persegi, gedung ini mulanya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, sebuah gedung cagar budaya peninggalan Belanda berusia 1,5 abad.
Gedung ini terkenal dengan sejarahnya yang merupakan tempat Presiden Pertama Ir. Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS).
Maka dari itu Pos Bloc juga menghadirkan Galeri Soekarno sebagai bentuk memorabilia jejak Sang Proklamator di gedung ini.
Selain itu, ada juga Galeri Pos yang menampilkan benda-benda Pos seperti prangko, benda pos jadul, hingga sepeda motor yang digunakan pak Pos.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024