Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun menuangkan cairan organik "eco enzym" di saluran air guna mengendalikan polusi atau pencemaran di wilayah setempat.
Analis Kimia Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun Annita Yuli Mayasari mengatakan cairan eco enzym tersebut dituangkan ke sejumlah saluran air yang ada di Kota Madiun, salah satunya yang ada di sekitar kawasan Pasar Besar Madiun.
"Penuangan cairan eco enzym tersebut bertujuan untuk mengurai bakteri yang menyebabkan saluran air tercemar. Sehingga pencemaran terkendali," ujar Annita di Madiun, Jumat.
Adapun, cairan eco enzym dituangkan ke saluran air yang menjadi sasaran jumlahnya mencapai 5 liter. Kegiatan tersebut dilakukan bertahap tiap pekan.
"Kegiatan ini akan dilakukan selama 6 bulan dan sudah dimulai Desember tahun lalu. Tiap pekannya akan kami tuang di titik-titik saluran yang airnya terindikasi terjadi pencemaran," katanya.
Ia menjelaskan, cairan eco enzyme didapat dari hasil pengolahan sampah organik rumah tangga yang berupa sampah buah dan sayur. Salah satu manfaat dari eco enzyme itu adalah bisa digunakan untuk menjernihkan air dan menghilangkan bau.
"Karena pencemarannya di air, kalau dilakukan pengendalian dengan zat kimia akan tambah merusak. Maka kami pilih bahan organik yang alami dengan harapan bakteri yang ada di eco enzym bisa mengurai bakteri di saluran tercemar itu," ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan yang dilakukan rutin tiap pekan tersebut juga melibatkan warga yang tergabung dalam kader Program Kampung Iklim (ProKlim). Proklim merupakan program yang telah ditetapkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat.
"Harapannya dengan melibatkan kader Proklim, mereka bisa menyalurkannya ke warga lain. Sehingga pencemaran lingkungan bisa diatasi secara mandiri menggunakan bahan-bahan alami hasil fermentasi limbah seperti salah satunya eco enzym," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Analis Kimia Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun Annita Yuli Mayasari mengatakan cairan eco enzym tersebut dituangkan ke sejumlah saluran air yang ada di Kota Madiun, salah satunya yang ada di sekitar kawasan Pasar Besar Madiun.
"Penuangan cairan eco enzym tersebut bertujuan untuk mengurai bakteri yang menyebabkan saluran air tercemar. Sehingga pencemaran terkendali," ujar Annita di Madiun, Jumat.
Adapun, cairan eco enzym dituangkan ke saluran air yang menjadi sasaran jumlahnya mencapai 5 liter. Kegiatan tersebut dilakukan bertahap tiap pekan.
"Kegiatan ini akan dilakukan selama 6 bulan dan sudah dimulai Desember tahun lalu. Tiap pekannya akan kami tuang di titik-titik saluran yang airnya terindikasi terjadi pencemaran," katanya.
Ia menjelaskan, cairan eco enzyme didapat dari hasil pengolahan sampah organik rumah tangga yang berupa sampah buah dan sayur. Salah satu manfaat dari eco enzyme itu adalah bisa digunakan untuk menjernihkan air dan menghilangkan bau.
"Karena pencemarannya di air, kalau dilakukan pengendalian dengan zat kimia akan tambah merusak. Maka kami pilih bahan organik yang alami dengan harapan bakteri yang ada di eco enzym bisa mengurai bakteri di saluran tercemar itu," ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan yang dilakukan rutin tiap pekan tersebut juga melibatkan warga yang tergabung dalam kader Program Kampung Iklim (ProKlim). Proklim merupakan program yang telah ditetapkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat.
"Harapannya dengan melibatkan kader Proklim, mereka bisa menyalurkannya ke warga lain. Sehingga pencemaran lingkungan bisa diatasi secara mandiri menggunakan bahan-bahan alami hasil fermentasi limbah seperti salah satunya eco enzym," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024