Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin secara khusus menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menyusun peta strategi pembangunan tata ruang wilayah setempat di masa depan/mendatang.

"Kesempatan pertemuan ini kami maksimalkan untuk menyusun 'strategic mapping' pembangunan wilayah di Dinas PUPR. Tadi semua sudah menyampaikan presentasinya," kata Bupati Nur Arifin dikonfirmasi usai menggelar safari organisasi perangkat daerah di Dinas PUPR Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.

Dikatakan, secara umum ada ada banyak gambaran perubahan yang diusulkan dalam peta strategi pembangunan wilayah tersebut.

Penggalian ide dan gagasan itu, kata Mas Ipin, untuk menentukan arah pembangunan di masa mendatang. Sebab dalam perkotaan, dinas tersebut memiliki peran vital dalam sektor pembangunan.

"Sehingga kami harus memastikan pembangunan tidak jalan di tempat dan bisa dirasakan masyarakat," katanya.

Dalam peta strategi itu, banyak tercetus ide-ide dan gagasan pembangunan yang akan direalisasikan, misalnya pembangunan jalan untuk kendaraan tonase berat dan normal, konsep hijau untuk penahan jalan dan sungai, fasad gedung berkearifan lokal, pemberdayaan irigasi berbasis masyarakat hingga biopori pengelolaan sampah.

"Bagaimana kalau di jalan kabupaten, kendaraan melintas dengan tonase berat, dengan tonase normal, mau dieksekusi bagaimana. Terus kemudian yang di sumber daya air, punya komitmen nanti untuk beberapa penahan jalan maupun penahan sungai melalui pendekatan yang lebih green. Nanti akan kita coba," ujarnya.

Sedangkan untuk bangunan gedung akan didorong agar mengadopsi fasad-fasad yang berkearifan lokal. Maksudnya, desain model, karakter hingga bahan baku dibuat dengan prinsip memberdayakan bahan baku berkearifan lokal, UMKM lokal.

Pembahasan juga menyinggung terkait pemberdayaan irigasi berbasis masyarakat, pengembangan biopori untuk penanggulangan banjir serta konsep pengelolaan sampah yang modern dan mengintensifkan konsep daur ulang.

Konsep itu, lanjut Mas Ipin menjadi penggambaran wajah baru Trenggalek di masa mendatang.

Dengan konsep yang dibuat itu, diharapkan bisa menjadi pijakan untuk mengeksekusi setiap langkah pembangunan yang akan dilakukan secara kesinambungan. Apalagi penggambaran konsep tata ruang di kota maju itu tidak melulu membutuhkan biaya besar sehingga dapat dieksekusi secepat mungkin.

Trenggalek di masa depan itu wajah-wajahnya ya seperti ini. Ini sebagai pengingat bahwa nanti ketika mengeksekusi semua kegiatannya harus sesuai dengan diskusi atau rapat koordinasi yang sudah dilakukan.

"Diskusi ini bukan strategic mapping yang sifatnya long term (jangka panjang), karena banyak hal-hal yang bisa digeser pendekatannya saja sudah bisa menghasilkan hasil yang berbeda," ujarnya.

“Termasuk kayak contoh yang murah tadi kita bikin semacam saringan limbah rumah tangga. Selama ini saluran drainase dengan saluran limbah jadi satu di kawasan perkotaan. Kita bikin bagaimana caranya nanti, itu bisa terpisah dengan pendekatan-pendekatan yang surprise nanti," ujarnya.

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024