Malang - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Malang Imam Santoso, Senin mengatakan, stok beras di daerah itu hingga Desember mendatang masih aman, sehingga warga tidak perlu khawatir akan kehabisan beras. "Kondisi di lapangan (pasar), baik stok maupun harga masih aman dan stabil. Sebelumnya harga beras memang sempat naik, namun sekarang sudah mulai stabil termasuk beras medium yang saat ini seharga Rp8.500-Rp8.900 perkilogram," ujarnya. Oleh karena itu, katanya, saat ini masih belum diperlukan operasi pasar (OP), apalagi stok beras yang ada di distributor maupun yang beredar di pasaran masih cukup banyak dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Desember nanti. Hanya saja, Imam tidak tahu pasti jumlah stok beras yang ada di daerah itu, namun dirinya menjamin jika keberadaannya masih aman dan warga tidak perlu khawatir. Ia memperkirakan, stok beras yang habis itu mungkin untuk distribusi beras miskin (raskin) atau yang ada di gudang Bulog. Sedangkan beras medium dan super masih banyak stoknya di gudang-gudang distributor. Minimnya stok beras di gudang Bulog Sub Divre V Malang tidak lepas dari enggannya petani menjual hasil panennya ke Bulog, baik masih berupa gabah kering giling atau yang suidah menjadi beras, karena petani lebih banyak disimpan utnuk konsumsi sendiri. Kalaupun dijual, hasil panen petani itu lebih banyak langsung dijual di pasaran ketimbang ke Bulog karena harga pembelian Bulog tidak sebagus kalau dijual di pasaran. Bulog Malang telah menghentikan distribusi raskin di wilayah Malang Raya dan Kota/Kabupaten Pasuruan, sehingga jatah utnuk November dan Desember tidak ada. Bahkan, penghentian distribusi raskin tersebut dalam waktu yang tidak terbatas. Kebutuhan beras Bulog untuk distribusi raskin di wilayah Malang Raya dan Pasuruan rata-rata hampir 5 ribu ton per bulan. Saat ini yang tersisa di gudang Bulog Malang hanya beras impor sebanyak 10 ribu ton, sedangkan beras lokal telah habis. Penghentian distribusi raskin tersebut sebagai bentuk penghormatan pada Gubernur Jatim yang melarang beras impor untuk raskin.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011