Kebakaran melanda Famous Cafe dan Karaoke, salah satu tempat hiburan malam yang ada di kompleks toko Presiden Plaza Jalan Aloon-Aloon Timur, Kota Madiun, pada Rabu pagi.

Kepala Seksi Operasional, Pencegahan, dan Pemadaman Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Madiun, Hariandri Asmoro mengatakan petugas mendapatkan laporan warga sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas langsung menuju lokasi untuk memadamkan api. 

"Tindakan awal kami cek lokasi untuk mencari pusat kebakaran dan lalu melakukan penyiraman untuk memadamkan. Api sudah padam sekitar satu setengah jam berikutnya," ujar Hariandri kepada wartawan.

Menurut dia, titik api berasal dari ruang karaoke 1. Api sempat cepat membesar mengingat ruangan karaoke tersebut dipenuhi bahan-bahan mudah terbakar, seperti "styrofoam" yang digunakan untuk peredam suara.

Pihaknya menurunkan total enam armada baik mobil damkar dan suplai air. Pemadaman juga dibantu petugas Damkar Kabupaten Madiun dan juga BPBD Kota Madiun. 

Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Sementara kerugian material ditaksir sampai puluhan juta. 

"Korban jiwa tidak ada, untuk kerugian material masih akan kita koordinasikan dengan pemilik, dugaan sampai puluhan juta. 

Adapun, terkait penyebab kebakaran, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun, dugaan sementara karena arus pendek listrik. Hal itu diperkuat dari keterangan petugas keamanan setempat yang pertama melihat ada asap di ruang karaoke 1.

Sementara, kebakaran yang terjadi di tempat tersebut sempat membuat panik para guru dan siswa SDN 02 Pangonganan yang berbatasan langsung dengan bangunan terbakar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati langsung menginstruksikan para guru untuk mengevakuasi peserta didik. 

"Demi kenyamanan dan keselamatan, anak-anak kita evakuasi dulu di Alun-alun. Prinsipnya langsung kita jauhkan dari lokasi kebakaran," kata dia.

Lismawati menyebut langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan walaupun api sudah berhasil dipadamkan petugas. Dia menambahkan anak-anak tetap melanjutkan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dengan menggunakan ruang lain yang tak berbatasan langsung dengan gedung terbakar.

"SDN 02 Pangongangan ini dulunya gabungan dengan SDN 01 Pangongangan. Jadi banyak ruang kelas yang bisa dimanfaatkan. Prinsipnya, KBM tetap berjalan dan siswa aman," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024