KA Pandalungan dari Stasiun Jember dengan tujuan Stasiun Gambir, Jakarta, diberangkatkan dengan rangkaian darurat pascaanjloknya KA Pandalungan relasi Gambir-Jember di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Minggu.

"Hari ini KA Pandalungan tujuan Gambir berangkat pukul 16.35 WIB dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian darurat," kata Manajer Hukum dan Humasda KAI Daerah Operasi 9 Jember Cahyo Widiantoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember.

Keberangkatan kereta eksekutif tersebut mengalami keterlambatan satu jam lebih dari jadwal semula karena seharusnya KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Jember pukul 14.55 WIB.

Ia menjelaskan KA Pandalungan diberangkatkan dari Stasiun Jember dengan rangkaian tujuh kereta kelas eksekutif dan satu kereta ekonomi sebanyak 80 tempat duduk.

Bagi penumpang yang tiketnya berada pada kereta eksekutif 8 terpaksa diganti dengan kereta kelas ekonomi dan mendapat bea pengembalian 50 persen dari harga tiket yang diberikan di stasiun tujuan, namun apabila membatalkan keberangkatan, maka tiket akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian anjloknya KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir-Stasiun Jember di Stasiun Tanggulangin pada Minggu pukul 07.57 WIB itu.

"KA Pandalungan yang anjlok masih belum bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Jember, sehingga pihak KAI menyediakan bus untuk mengantarkan para penumpang kereta ke tujuan masing-masing," tuturnya.

Ia menjelaskan pada pukul 12.07 WIB, satu kereta kelas eksekutif yang anjlok sudah berhasil dinaikkan rodanya kemudian ditarik menuju Stasiun Sidoarjo dan saat ini crane yang dikirim dari Solo sudah di Stasiun Sidoarjo, sehingga petugas di lapangan masih berusaha mengevakuasi kereta pembangkit dan lokomotif yang posisinya masih keluar dari rel.

"KAI Daop 9 menyampaikan permohonan maaf atas terganggu dan terhambatnya beberapa perjalanan kereta api. Kami berharap doa dan dukungan semua pihak agar segera teratasi, sehingga perjalanan kereta api menjadi normal kembali," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024