Sejumlah rangkaian kereta api (KA) menuju Stasiun Jember terpaksa harus memutar menyusul anjloknya KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir Jakarta-Stasiun Jember di Stasiun Tanggulangin Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, pukul 07.57 WIB.

"Ada tiga kereta yang terdampak, sehingga harus memutar, yakni KA Ranggajati, KA Logawa, dan KA Sritanjung," kata Manajer Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember, Cahyo Widiantoro, saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Minggu.

Menurut dia, KA Ranggajati dari Cirebon menuju Jember, kemudian KA Logawa dari Purwokerto dengan tujuan Jember dan KA Sritanjung dari Lempuyangan menuju Ketapang Banyuwangi yang dijalankan memutar lewat Kertosono - Blitar - Malang - Bangil.

"Sedangkan untuk KA Sritanjung dari Stasiun Ketapang Banyuwangi dengan tujuan Lempuyangan memutar lewat Stasiun Bangil - Malang - Blitar - Kertosono," tuturnya.

Baca juga: KA Pandalungan anjlok, KA lokal rekayasa perjalanan

Ia menjelaskan untuk estimasi proses evakuasi masih belum bisa dipastikan, tapi saat ini petugas KAI mengupayakan agar jalur secepatnya bisa segera dilalui.

"KAI Daop 9 Jember meminta maaf atas terganggunya beberapa perjalanan kereta api tersebut, dan untuk setiap keterlambatan yang terjadi penumpang diberikan service recovery sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Saat ini, lanjut dia, masih proses evakuasi sarana yang anjlok dan pada pukul 12.07 WIB terpantau satu kereta telah dievakuasi dan saat ini masih dilakukan proses evakuasi kereta pembangkit.

Pada Minggu pukul 07.57 WIB jalur KA di emplasemen Stasiun Tanggulangin untuk sementara waktu belum dapat dilalui akibat anjloknya KA Pandalungan dan KAI sedang melakukan upaya evakuasi rangkaian KA tersebut.

Jalur yang terganggu akibat kejadian ini adalah jalur dari Surabaya menuju Malang dan Surabaya menuju Jember. Adapun KA-KA yang terganggu sementara ini akibat anjolkan tersebut yaitu KA (75A) Pandalungan relasi Gambir - Surabaya – Jember dan KA (432) Commuterline Penataran.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024