PT PAL Indonesia menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Filipina dalam pertemuan diplomasi Courtesy Call bersama Departemen Pertahanan Nasional Filipina, untuk meningkatkan kerja sama dalam membangun keamanan maritim di kawasan tersebut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Kamis, mengatakan agenda tersebut juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Kaharuddin menjelaskan salah satu poin penting pada pertemuan tersebut adalah bentuk apresiasi Presiden RI atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Filipina kepada perusahaan BUMN Indonesia, khususnya pada pesanan sejumlah produk strategis pertahanan.

"Kepercayaan yang diberikan merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia. Poin penting dalam kerja sama ini ialah sebagai peran sentralitas Indonesia dalam menjaga hubungan baik serta mengurangi risiko geopolitik di ASEAN," katanya.

Selain itu, dalam hal kolaborasi strategi, kerja sama dengan Angkatan Laut Filipina, "Departement of National Defense" (DND), dan "Coast Guard" juga meningkatkan kapabilitas pertahanan dalam membangun keamanan maritim di kawasan tersebut.

"Kami memiliki rencana strategic collaboration signifikan dengan Angkatan Laut Filipina, 'Departement of National Defense' (DND) dan 'Coast Guard' sesuai dengan materi yang telah kami presentasikan," ucapnya.

Pertemuan pejabat negara Indonesia-Filipina tersebut, kata dia, mengisyaratkan dukungan pemerintah Indonesia kepada industri pertahanan, khususnya PT PAL agar mampu menjadi pemimpin global dalam sektor teknologi perkapalan dan pertahanan maritim.

Kaharuddin menambahkan, sebagai instrumen diplomasi global, kapal perang dianggap memiliki peran krusial dan kerjasama tersebut mencerminkan kontribusi positif perusahaan dalam sektor ekonomi, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan memenuhi kebutuhan material serta peralatan dalam ekosistem pertahanan hingga tingkat global.

"Semua langkah ini menggambarkan komitmen kami untuk menciptakan ekosistem pertahanan yang kuat dan berkelanjutan, serta memperkokoh hubungan strategis antara Indonesia dan Filipina dalam memajukan keamanan dan kestabilan kawasan ini," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024