Kediri - Para penghulu di Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kewalahan menangani peresmian pernikahan di hari yang unik, pada 11 November 2011 (11-11-11). "Pasangan yang menikah hari ini lebih dari biasanya. Kami terpaksa harus menjadwal mulai pagi, siang, hingga sore hari, agar bisa terlayani semua," kata Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kemenag Kabupaten Kediri, M Solikan di Kediri, Jumat. Ia mengemukakan biasanya rata-rata di setiap KUA di masing-masing kecamatan hanya menangani lima pernikahan tiap hari, tapi pada hari ini bisa menangani 15-16 pernikahan. Jika dihitung dengan rata-rata jumlah pernikahan sekitar 15 dalam sehari, sementara jumlah KUA di Kabupaten Kediri ada 26 KUA yang tersebar di 26 kecamatan, maka jumlah pasangan yang menikah mencapai 676 pasangan, jauh dibanding hari biasa yang diperkirakan hanya 130 pasangan. Hal itu berbanding terbalik dengan minimnya jumlah tenaga penghulu, di mana tiap KUA hanya ada dua petugas. Jika ditotal, jumlah penghulu hanya ada 52 orang yang harus melayani ratusan pasangan yang hendak menikah. "Petugas kami cukup terbatas, hanya ada dua tiap KUA. Jadi, kami harus persiapkan pembagian," katanya. Ia mengaku tidak mengetahui persis alasan banyaknya pasangan yang meminta pernikahan disahkan pada hari ini. Namun, dalam pandangan Islam dimungkinkan karena bulan ini masuk Besar, di mana bulan ini dinilai baik untuk pernikahan, hingga banyak yang memilih tanggal ini. "Kalau alasan karena ini bulan yang unik, 11 November 2011, saya kurang mengerti," ujarnya, menambahkan. Pihaknya juga meminta para pasangan agar melengkapi persyaratan untuk pernikahan, di antaranya kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), serta akta kelahiran. Perlengkapan itu harus dipenuhi sebelum hari "H" pernikahan. Sementara, untuk hari "H", pasangan terutama laki-laki harus membawa mahar untuk diberikan pada pasangan perempuan. Banyaknya pasangan menikah pada hari yang cukup unik ini juga terlihat di KUA Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Biasanya, tiap hari ada 5-6 pasangan menikah, tapi hari ini naik hingga 12 pasangan. "Mereka mungkin mencari tanggal yang mudah diingat, 11-11-2011," kata Mochamad Purboyo, salah seorang penghulu di KUA tersebut. Sementara itu, sejumlah pasangan pengantin memang memilih hari ini sebagai tanggal pernikahan agar mudah diingat. Seperti yang dilakukan pasangan pengantin, Ruri dan suaminya ini. "Hari ini tanggalnya cukup unik. Kami sengaja memilih tanggal ini, agar mudah diingat," ujar Ruri, pengantin asal Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini.*

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011