Presiden RI Joko Widodo mengajak sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, untuk berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) menyambut bonus demografi 2030.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
"Saya yakin Muhammadiyah dengan pengalaman panjangnya di bidang pendidikan akan menjadikan UMP sebagai kampus unggulan bereputasi internasional, kampus kebanggaan masyarakat Purwokerto akan berkontribusi pada pengembangan SDM untuk bangsa dan negara," kata Presiden Jokowi diikuti melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta.
Ia mengatakan Indonesia memperoleh peluang bonus demografi di tahun 2030-an, yang merupakan satu kali kesempatan dalam peradaban sebuah negara.
Menurut Presiden, bonus demografi akan menjadi penentu lompatan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju atau tidak.
Baca juga: Jokowi tanam padi hingga resmikan jembatan pada hari kedua di Jateng
"Negara-negara Amerika Latin tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an, mereka sudah masuk menjadi negara berkembang. Tetapi, sudah 50 tahun, sudah 60 tahun, mereka tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa melompat menjadi negara maju," katanya.
Hal itu, kata Jokowi, dikarenakan negara tersebut tidak berhasil menangkap peluang bonus demografi dengan mempersiapkan SDM unggul pada saat itu.
Presiden menyampaikan kunci memanfaatkan peluang bonus demografi ada pada pembangunan SDM, dengan mempersiapkan talenta kelompok masyarakat muda di masa depan lewat pendidikan keahlian.
Dikatakan Jokowi, peran kepemimpinan nasional di 2024, 2029 dan 2034, juga tak kalah penting dalam menentukan status Indonesia bisa melompat menjadi negara maju atau tidak.
"Pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu," ujarnya.
Jokowi mengatakan Universitas Muhammadiyah yang kini mendidik sekitar 17 ribu mahasiswa dengan 11 fakultas, perlu menjadi bagian dari upaya pengembangan SDM unggul dalam rangka menyambut bonus demografi.
"Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya benar, tepat, itulah negara maju, Indonesia yang kita impi-impikan bisa kita capai," katanya.
Sementara itu, seremonial peletakan batu pertama yang dilakukan Jokowi sekaligus menandai proses pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto setinggi 14 lantai yang akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) senilai Rp200 miliar.
Kegiatan itu dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, jajaran kepala daerah dan pejabat setempat, serta keluarga besar Muhammadiyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
"Saya yakin Muhammadiyah dengan pengalaman panjangnya di bidang pendidikan akan menjadikan UMP sebagai kampus unggulan bereputasi internasional, kampus kebanggaan masyarakat Purwokerto akan berkontribusi pada pengembangan SDM untuk bangsa dan negara," kata Presiden Jokowi diikuti melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta.
Ia mengatakan Indonesia memperoleh peluang bonus demografi di tahun 2030-an, yang merupakan satu kali kesempatan dalam peradaban sebuah negara.
Menurut Presiden, bonus demografi akan menjadi penentu lompatan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju atau tidak.
Baca juga: Jokowi tanam padi hingga resmikan jembatan pada hari kedua di Jateng
"Negara-negara Amerika Latin tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an, mereka sudah masuk menjadi negara berkembang. Tetapi, sudah 50 tahun, sudah 60 tahun, mereka tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa melompat menjadi negara maju," katanya.
Hal itu, kata Jokowi, dikarenakan negara tersebut tidak berhasil menangkap peluang bonus demografi dengan mempersiapkan SDM unggul pada saat itu.
Presiden menyampaikan kunci memanfaatkan peluang bonus demografi ada pada pembangunan SDM, dengan mempersiapkan talenta kelompok masyarakat muda di masa depan lewat pendidikan keahlian.
Dikatakan Jokowi, peran kepemimpinan nasional di 2024, 2029 dan 2034, juga tak kalah penting dalam menentukan status Indonesia bisa melompat menjadi negara maju atau tidak.
"Pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu," ujarnya.
Jokowi mengatakan Universitas Muhammadiyah yang kini mendidik sekitar 17 ribu mahasiswa dengan 11 fakultas, perlu menjadi bagian dari upaya pengembangan SDM unggul dalam rangka menyambut bonus demografi.
"Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya benar, tepat, itulah negara maju, Indonesia yang kita impi-impikan bisa kita capai," katanya.
Sementara itu, seremonial peletakan batu pertama yang dilakukan Jokowi sekaligus menandai proses pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto setinggi 14 lantai yang akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) senilai Rp200 miliar.
Kegiatan itu dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, jajaran kepala daerah dan pejabat setempat, serta keluarga besar Muhammadiyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024