ojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mewaspadai banjir di awal musim hujan, dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca pada November ini, hujan di daerah setempat berpeluang menimbulkan banjir. "Sifat hujan di Bojonegoro selama November ini di atas normal berkisar 116-150 mm, berpeluang menimbulkan banjir, baik banjir bandang maupun luapan Bengawan Solo, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, Rabu. Ia menjelaskan, ramalan cuaca tersebut diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karangploso, Malang, beberapa waktu yang lalu."Berbagai instansi terkait di jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) kami beri tembusan informasi ramalan cuaca BMKG, untuk menyesuaikan program kerjanya masing-masing," jelas Sekretaris BPBD, Budi MZ menambahkan. Kewaspadaan menghadapi kemungkinan luapan Bengawan Solo, juga dilakukan jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro. Menurut staf Sekretaris UPT PSDA Wilayah Bengawan Solo, Kasmari, piket kewaspadaan banjir luapan Bengawan Solo sudah dilakukan sejak sepekan yang lalu. "Masalahnya hujan mulai turun dengan normal sejak sepekan terakhir," katanya menjelaskan. Menurut dia, pemantauan air Bengawan Solo mulai dilakukan, hanya saja sifatnya kondisional bisa tiga jam sekali, sebab permukaan air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, masih di bawah siaga banjir."Tapi kita sudah menempatkan petugas piket untuk memantau permukaan air baik di lapangan maupun di kantor," katanya menambahkan. Secara terpisah, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Bambang Budi Susanto, menjelaskan, berbagai persiapan menghadapi kemungkinan terjadinya banjir luapan Bengawan Solo dan genangan banjir di wilayah perkotaan sudah dilakukan. Sebab, lanjutnya, di sejumlah wilayah perkotaan di Bojonegoro, tergolong rawan muncul genangan banjir lokal, akibat air hujan. Di antaranya, yang sudah dipersiapkan yakni menyediakan 100 ribu karung plastik, sebagai antisipasi mencegah masuknya luapan Bengawan Solo, melalui pintu lintas pemukiman warga yang dibuat dengan cara menjebol tanggul. "Pompa air juga sudah kita persiapkan, semuanya yang ada di tiga lokasi tidak ada yang macet," katanya dengan nada meyakinkan. Menurut dia, pompa air di tiga lokasi yaitu di Desa Ledokkulon, Banjarjo dan Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, sebanyak enam unit pompa, dengan kapasitas total 5.000 liter/detik, siap dioperasionalkan kalau muncul genangan banjir di wilayah perkotaan. "Pompa air dioperasionalkan kalau ada genangan banjir di wilayah perkotaan, sedangkan Bengawan Solo juga terjadi banjir," katanya menjelaskan. Namun, lanjutnya, kalau di wilayah perkotaan terjadi banjir, sebaliknya permukaan air Bengawan Solo lebih rendah, air tetap dibiarkan mengalir secara grafitasi masuk ke Bengawan Solo. "Pompa air di tiga lokasi itu, bisa beroperasi selama 24 jam," katanya menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011