Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut tingkat inklusi dan literasi keuangan terus mengalami peningkatan dan secara konsisten berada di atas rata-rata nasional. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 tingkat inklusi keuangan Jatim mencapai 87,96 persen, sementara nasional 76,19 persen.

Sedangkan tingkat literasi keuangan Jatim di tahun tersebut telah berada di angka 48,95 persen, sementara nasional 38,03 persen. 

Tingkat inklusi keuangan Jatim tahun 2022 naik mencapai 92,99 persen, sementara nasional 85,10 persen. 

Sedangkan tingkat literasi keuangan Jatim di tahun tersebut telah berada di angka 55,33 persen, sementara nasional 49,68 persen. 

Gubernur Khofifah mengungkapkan konsistensi ini merupakan buah kerja keras, komitmen dan sinergi yang terjalin antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta jajaran samping seperti OJK dan Bank Indonesia. 

Meski selalu berada di atas rata-rata nasional, Gubernur Khofifah tetap mendorong agar literasi keuangan di Jatim bisa terus ditingkatkan hingga mendekati angka inklusi keuangan. 

"PR kita adalah literasi keuangan, maka proses edukasi demi edukasi perlu dilakukan bersama-sama," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut terus mendorong literasi digital.

"Karena saat ini literasi digital adalah sebuah keniscayaan, mengingat semua aspek kehidupan pasti bersinggungan dengan sistem digital," tuturnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024