Kediri - Kepolisian Resor Kediri Kota mendalami insiden pada pelaku pencurian yang dikeroyok warga hingga tewas saat mengambil kotak amal di sebuah mushalla di Keluraha Ngadirejo, Kecamatan Kota Kediri. "Kami masih periksa sejumlah saksi yang mengetahui insiden tersebut. Total ada 11 orang warga yang kami periksa hari ini," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota, AKP Surono di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, masih terus mendalami kasus pengeroyokan ini. Untuk saat ini, belum menetapkan status tersangka, walaupun ada korban yang meninggal dalam kejadian tersebut. Nasib nahas dialami oleh Moch Nurkolis (49), warga Kelurahan Ngadisimo, Kecamatan Kota, Kediri. Ia meninggal dunia saat dikeroyok oleh warga, dalam kasus pencurian kotak amal yang dilakukannya di mushalla wakaf Abdul Rosyid, yang ada di Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri, pada Selasa dini hari. Kasus itu berawal saat Nurkolis mendatangi mushalla tersebut pada tengah malam. Bapak tiga anak tersebut diketahui membawa kotak amal dari dalam mushalla dan hendak mengeluarkan isinya. Ia mengambil uang yang ada di dalam kotak amal menggunakan kawat yang diolesi lem. Saat itu, ia berhasil mengeluarkan uang Rp5.000 dari dalam kotak amal. Aksinya tersebut diketahui warga yang curiga dengan sikapnya, yang ada di mushalla pada malam hari. Ia akhirnya diteriaki pencuri oleh beberapa warga yang ada di lokasi. Saat mendengar itu, ia akhirnya lari. Nahasnya, warga menangkapnya lalu menghakiminya. Di tubuhnya terlihat beberapa luka lebam dan darah banyak mengucur. Ia sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri, tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui di lokasi kejadian mengaku tidak mengetahui persis awal kejadian tersebut. Mereka hanya mengetahui ada ramai-ramai dan teriakan pencuri dari sejumlah warga lainnya di jalan. "Tadi malam hanya tahu ada warga yang berteriak pencuri, lalu kami terbangun dan melihat ada banyak warga berkerumun. Tahunya, ada banyak darah dan ia (Nurkolis, red) sudah lemah," kata Mulyono, salah seorang warga. Hingga kini, kondisi daerah tersebut sepi. Warga melakukan aktivitasnya seperti biasa. Namun, di lokasi tersebut darah masih terlihat membekas dan belum dibersihkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011