Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah pada awal perdagangan Rabu pagi menguat setelah data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (Personal Consumption Expenditure/PCE) Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data inflasi PCE AS yang lebih lemah," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan inflasi PCE AS pada November 2023 tercatat sebesar 2,6 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dari perkiraan konsensus sebesar 2,8 persen.
Sedangkan inflasi PCE inti AS secara month on month (mom) hanya naik 0,1 persen dibandingkan dengan harapan untuk 0,2 persen.
Baca juga: Rabu pagi rupiah naik 62 poin menjadi Rp15.422
Dengan demikian, secara tahunan (yoy) PCE inti AS menjadi sebesar 3,2 persen, di bawah perkiraan sebesar 3,3 persen.
Lukman menuturkan laporan data inflasi PCE AS yang lebih rendah tersebut menaikkan ekspektasi pada Bank Sentral AS atau The Fed untuk menurunkan suku bunga secepatnya pada Maret 2024.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.400 per dolar AS sampai dengan Rp15.500 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi meningkat 62 poin atau 0,40 persen menjadi Rp15.422 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.484 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023