Bojonegoro - Kesulitan air bersih yang dialami warga di Kabupaten Bojonegororo, Jawa Timur, pada awal November ini mulai mereda seiring hujan mulai turun di sejumlah tempat. "Warga Bojonegoro yang kesulitan air bersih sudah jauh berkurang, sekarang tinggal sekitar 20 persen dari daerah yang mengalami kekeringan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro, Budi MZ, Jumat. Ia menjelaskan, dari 49 desa di 17 kecamatan yang mengalami kekeringan pada musim kemarau, sebagian besar sudah diguyur hujan cukup deras. Sementara sebagian daerah yang masih kekeringan karena curah hujan yang turun belum tinggi. Air hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir di daerah yang masih mengalami kekeringan, hanya mampu mencukupi kebutuhan areal pertanian. "Pasokan air bersih masih terus berjalan, tapi permintaan dari desa yang mengalami kekeringan dalam sepekan terakhir mulai turun," ucapnya. Menurut dia, dengan mulai turun hujan, pasokan air bersih bantuan Gubernur Jatim, Soekarwo, sejak hari ini dihentikan, sedangkan pasokan air bersih bersih bantuan BNPB baru dihentikan pada 10 November. "Selama terjadi kekeringan, bantuan air bersih baik dari Disnakertransos, PMI, BNPB juga pihak lainnya, yang disalurkan sedikitnya 150 tangki," katanya. Selain membantu air bersih, Gubernur Jatim Soekarwo juga memberikan bantuan 22 tandon air berkapasitas 2.000 liter/tandon. Tandon air tersebut disalurkan kepada 11 desa di enam kecamatan, masing-masing desa menerima bantuan dua unit tandon air. Desa yang mendapatkan bantuan tandon air yaitu Desa Sumberbendo dan Celebung di Kecamatan Bubulan, Desa Kedungdowo, Kecamatan Sugihwaras, Desa Megale, Tlogoagung, Ngrandu, di Kecamatan Kedungadem, Desa Bakulan, Kecamaan Temayang, Desa Tengger, Trenggulunan, Kolong, Kecamatan Ngasem dan Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu. Sebelum itu, 14 desa di delapan kecamatan juga sudah mendapatkan bantuan tandon air dari BNPB, dengan jumlah masing-masing desa juga dua unit tandon air. "Desa yang mendapatkan bantuan air, yang selama ini selalu mengalami kekeringan setiap kemarau," katanya menjelaskan. Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sutardjo menambahkan, bantuan tandon air tersebut, penempatan tandon diusahakan dekat pemukiman warga yang mengalami kesulitan air bersih. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011