Kota Batu yang terletak 90 kilometer barat daya Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, menyandang predikat sebagai kota wisata yang menjadi tujuan para wisatawan khususnya saat akhir pekan atau masa libur panjang.

Kota Batu yang berada di ketinggian antara 700-1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut memiliki pesona keindahan alam yang luar biasa sehingga mendapatkan julukan sebagai "Swiss kecil" di Pulau Jawa.

Keindahan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dan Kabupaten Malang tersebut memang menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata setempat. Terlebih, Kota Batu juga dikenal sebagai wilayah penghasil apel yang tidak ada duanya.

Kota Batu yang saat ini berusia 22 tahun, juga terus berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Keindahan alam Kota Batu, kini dilengkapi dengan berbagai destinasi wisata buatan untuk menarik minat wisatawan berkunjung.

Kota Batu kini tidak hanya hidup sebagai wilayah penghasil buah apel dan komoditas pertanian semata, namun juga sebagai kota wisata yang menarik jutaan wisatawan untuk berkunjung. Kota Batu seolah terus membuka diri untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Predikat sebagai kota wisata yang didukung dengan keindahan alam serta tersedianya berbagai destinasi wisata yang dikembangkan sektor swasta, memang menjadikan kota tersebut terus menggeliat dan bergerak mengikuti perkembangan zaman.

Sebagai salah satu destinasi unggulan di wilayah Jawa Timur, Kota Batu, memang bisa saja tetap berdiam diri karena potensi wisata di wilayah tersebut seolah tidak akan ada habisnya untuk menarik minat wisatawan berkunjung.

Namun, peran pemerintah daerah dalam upaya untuk mengoptimalisasi potensi yang dimiliki Kota Batu juga merupakan kunci berputarnya perekonomian dari sektor pariwisata.

Pemerintah Kota Batu sudah seharusnya menjadi motor utama dalam mempromosikan potensi daerah.

Memang, Kota Batu sudah memiliki predikat sebagai kota wisata yang jika dinilai sebagian orang akan tetap bergeliat meski tanpa upaya penguatan promosi. Namun, penguatan promosi itu, menjadi penting untuk menjangkau wisatawan baru yang ada di berbagai wilayah di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai (kanan) didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menunjukkan piagam penghargaan Anugerah ANTARA Jatim 2023 di Surabaya, Jumat (15/12/2023). ANTARA/Rizal Hanafi


Peran Pemerintah

Pentingnya peran pemerintah daerah untuk menguatkan promosi wisata Kota Batu, menjadi perhatian tersendiri bagi Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Sejak pertama kali menjabat sebagai Pj Wali Kota Batu pada 19 Januari 2023, ada sejumlah inovasi yang dilakukan.

Sektor pariwisata, memang menjadi perhatian mengingat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pesan agar Pj Wali Kota Batu bisa terus mengembangkan sektor pariwisata yang menjadi tumpuan perekonomian wilayah Kota Batu.

Menjawab tantangan tersebut, Aries meminta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Batu untuk mempromosikan potensi sektor pariwisata secara berkelanjutan. Upaya itu, untuk lebih memperkenalkan potensi Kota Batu yang masih tersembunyi.

Selama ini, promosi sektor pariwisata Kota Batu kebanyakan dilakukan oleh para pelaku usaha wisata seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, termasuk pelaku penyedia jasa perjalanan lainnya.

Namun, pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku wisata tersebut sesungguhnya hanya memperkenalkan potensi daerah yang dikelola oleh pelaku usaha. Sementara untuk sektor-sektor lainnya, belum dipromosikan secara optimal.

Penguatan promosi tersebut, juga bukan tanpa alasan. Pemerintah Kota Batu menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2023 mencapai sepuluh juta kunjungan. Sementara pada 2022, jumlah kunjungan tercatat sebanyak 7,4 juta orang.

Dalam sudut pandang Pj Wali Kota Batu, potensi wisata yang dimiliki wilayah tersebut masih terbuka luas dan tidak hanya terbatas pada berbagai destinasi wisata yang dikelola oleh sektor swasta semata.

Namun, potensi-potensi pada tiap-tiap desa yang ada di wilayah Kota Batu, dinilai juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan karena akan memberikan pengalaman berbeda. Setiap desa, memiliki karakteristik berbeda untuk dikembangkan.

Di wilayah Kota Batu, ada sebanyak 20 desa dan empat kelurahan yang memiliki potensi tematik berbeda. Potensi tersebut, dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Dengan pengembangan yang berbeda-beda dan sesuai dengan potensi tematik tiap desa, maka diharapkan kunjungan wisatawan ke Kota Batu bisa terjamin secara berkelanjutan. Pengalaman berbeda dari masing-masing desa, akan menjadi saya pikat tersendiri.

Salah satu contoh potensi tematik desa wisata di Kota Batu adalah Desa Beji, di Kecamatan Junrejo, yang merupakan sentra penghasil tempe. Potensi tematik tersebut, bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan yang dimotori oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kemudian, Desa Gunungsari, yang berada di Kecamatan Bumiaji, memiliki potensi wisata dari keberadaan ternak sapi perah. Potensi tersebut, bisa diperkenalkan kepada para wisatawan dan memberikan pengalaman berbeda dibandingkan tempat-tempat wisata lainnya.

Pada akhirnya, dengan berputarnya sektor pariwisata pada tiap-tiap desa yang ada di wilayah tersebut, akan mampu menggerakkan roda perekonomian setempat. Dengan berputarnya roda ekonomi itu, kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat.

Mengoptimalisasi sektor pariwisata yang sudah berjalan dengan baik bukan merupakan tugas ringan, mengingat selama ini sektor tersebut telah menjadi tumpuan utama perekonomian Kota Batu, selain sektor pertanian.

Pemerintah daerah setempat perlu melakukan pemetaan pada potensi masing-masing wilayah, agar perputaran roda perekonomian yang ditopang sektor pariwisata bisa menggerakkan ekonomi pedesaan secara merata.

Pengembangan desa wisata tematik yang didukung penguatan langkah promosi dari para ASN khususnya di lingkungan Pemerintah Kota Batu, diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk mengoptimalisasi sektor pariwisata di wilayah itu.

Direktur Utama Perum LKBN Antara Akhmad Munir (kanan, atas) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan, atas) berfoto bersama penerima Anugerah ANTARA Jatim 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023). . ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/zk/rwa


Anugerah ANTARA

Inovasi yang dilakukan guna mengoptimalisasi sektor pariwisata tersebut, menjadi pertimbangan utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Timur untuk memberikan penghargaan kepada Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.

Aries Agung Paewai menerima penghargaan dalam kategori Kepala Daerah Inovator Peningkatan dan Pengembangan Potensi Wisata di Jawa Timur, dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-86 ANTARA.

Aries Agung Paewai usai menerima penghargaan pada Jumat (15/12) di Surabaya, Jawa Timur mengatakan bahwa apresiasi tersebut diharapkan mampu terus melahirkan berbagai inovasi lain yang menjadi penggerak sektor pariwisata Kota Batu.

"Adanya apresiasi ini bisa membuat inovasi yang berkelanjutan dan menjadi penggerak pariwisata Kota Batu," kata Aries.

Aries menilai, upaya percepatan kinerja Pemerintah Kota Batu khususnya dalam upaya pengembangan kawasan wisata tidak bisa dilepaskan dari peran media massa, salah satunya LKBN ANTARA.

Ia berharap kolaborasi antara Pemerintah Kota Batu dengan LKBN ANTARA bisa terus berjalan demi memberikan dampak berkesinambungan pada sektor perekonomian masyarakat, khususnya yang dimotori sektor pariwisata.

"Semoga ANTARA terus memberi dampak yang positif untuk pemberian informasi pemberitaan yang sangat kritis dan informatif, semakin berkembang dan memberikan pembangunan kepada kami," katanya.

Pj Wali Kota Batu merupakan salah satu penerima penghargaan pada acara Anugerah ANTARA Jatim 2023. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir.

Dalam acara Anugerah ANTARA Jatim 2023 itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan "Lifetime Achievement" dalam kategori "Tokoh Pelopor dan Penggerak Nawa Bhakti Satya".
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023