Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur bersama Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) menggelar acara tasyakuran "Mantu Banyu" 90 tahun irigasi Waduk Pacal, di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan inisiatif para petani yang diwakili oleh para anggota Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (Ghippa) daerah Waduk Pacal yang saat ini sudah mengairi selama 90 tahun.
"Harapannya, pengelolaan sumber daya air di Bojonegoro, khususnya di Waduk Pacal ataupun Waduk Gongseng semakin baik. Ke depan, ini menjadi kegiatan tahunan yang digelar keliling Jawa Timur ke lokasi bangunan air yang baru atau pun peninggalan masa kolonial," kata Baju.
Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli mengatakan diadakannya tasyakuran "Mantu Banyu" ini menunjukkan semangat masyarakat dalam melestarikan budaya Waduk Pacal yang saat ini genap berusia 90 tahun.
Pihaknya berharap ke depannya selalu terjaga kekompakan dan kerukunan untuk mengelola bersama-sama kebutuhan air dari Waduk Pacal.
"Selain dengan pengelolaan sumber air ini dapat menjadikan Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Bojonegoro menjadi lumbung pangan nasional," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli, Kepala PU SDA Jatim Baju Trihaksoro, UPT PSDA Wilayah Bengawan Solo, Perwakilan BBWS, Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Temayang.
Acara diikuti para anggota gabungan himpunan petani pemakai air (GHIPPA) daerah Waduk Pacal, serta sejumlah petani sekitar daerah irigasi setempat.
Sementara itu, mantu banyu ini dilakukan secara simbolis dengan penyatuan 32 daerah irigasi di Jawa Timur yang kemudian dilakukan penuangan ke Waduk Gongseng.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan inisiatif para petani yang diwakili oleh para anggota Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (Ghippa) daerah Waduk Pacal yang saat ini sudah mengairi selama 90 tahun.
"Harapannya, pengelolaan sumber daya air di Bojonegoro, khususnya di Waduk Pacal ataupun Waduk Gongseng semakin baik. Ke depan, ini menjadi kegiatan tahunan yang digelar keliling Jawa Timur ke lokasi bangunan air yang baru atau pun peninggalan masa kolonial," kata Baju.
Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli mengatakan diadakannya tasyakuran "Mantu Banyu" ini menunjukkan semangat masyarakat dalam melestarikan budaya Waduk Pacal yang saat ini genap berusia 90 tahun.
Pihaknya berharap ke depannya selalu terjaga kekompakan dan kerukunan untuk mengelola bersama-sama kebutuhan air dari Waduk Pacal.
"Selain dengan pengelolaan sumber air ini dapat menjadikan Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Bojonegoro menjadi lumbung pangan nasional," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akhmad Jazuli, Kepala PU SDA Jatim Baju Trihaksoro, UPT PSDA Wilayah Bengawan Solo, Perwakilan BBWS, Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Temayang.
Acara diikuti para anggota gabungan himpunan petani pemakai air (GHIPPA) daerah Waduk Pacal, serta sejumlah petani sekitar daerah irigasi setempat.
Sementara itu, mantu banyu ini dilakukan secara simbolis dengan penyatuan 32 daerah irigasi di Jawa Timur yang kemudian dilakukan penuangan ke Waduk Gongseng.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023